Hyung Chul sedang rapat membahas tentang program acara di
MBS. Hyung Chul berencana memilih dua pembaca berita terbaik untuk membawakan
berita utama jam 9.
><
Ju Hee terlihat bahagia menuju ruang rias. Kim Sun Dal
menyambutnya dengan kabar gembira.
“Selamat, kau terpilik menjadi salah satu pembawa berita
terbaik untuk membawakan berita utama jam 9.”
“owh,benarkah…”
“Lalu berita pagi bagaimana???”
“Aku dan Sun Mi…”
Ju hee terlihat tak suka. “Tenanglah, bukan Hyung Chul yang
melakukannya dia terlalu sibuk mengurus tentang berita jam 9. Aku yang
merekomendasikan Sun Mi.”
“Dia masih belum siap.” Keluh Ju Hee. “Bagaimana dengan
berita jam 7 malam.”tanya Ju Hee.
“Young Mi…”
“Itu ide bagus, Dia sangat pintar.” Puji Ju Hee.
“Iya, aku tau kau akan menyukai berita ini.”
Ju Hee pun tertawa tanpa henti palagi dengan pujian Kim Sun
Dal terhadapnya.
><
Sun Mi senang melihat pengumuman, “Young Mi berita
pukul 7 malam dan Sun Mi berita pagi.”
“Aku tahu Aku akan mendapatkannya.” Ucap Young Mi melengos
kearah Sun Mi.
><
Sun Mi menuju ruangan staff dan melihat pengumuman yang sama
di ruangan tersebut tapi pas bagaian namanya terkoyak. Su Mi menahan sedih dan
menoleh kearah temannya yang tersenyum mengejek padanya.
Sun Mi menuju mejanya dan menjatuhkan alat tulisnya. Sun Mi
tidak fokus merapikan alat tulisnya. Sun Mi pun tertunduk diatas meja.
Tiba-tiba Young Mi datang dan menampar temannya yang
tersenyum kearah Sun Mi tadi. Sun Mi terkejut dengan tingkah Young Mi. Young Mi
mencabut kertas pengumuman dan
membawanya pergi. Sun Mi mengejar Young Mi.
><
Young Mi menghadap Hyung Chul dan memperlihatkan kertas yang
dibawanya.
“Lihatlah ini, semua memperlakukannya dengan tidak baik.”
Sun Mi datang mendoronng Young Mi hingga jatuh dan Sun Mi
mengambil kertas yang dibawa Young Mi tadi.
“Sun Mi…”tegur Hyung Chul.
Sun Mi hanya menunduk dan pergi dari ruangan tersebut,”Maafkan, saya…”
“Saya minta maaf dengan tindakan saya. Dia tidak menyukai
apa yang saya lakukan untuknya. Saya hanya tak tahan melihatnya dalam kondisi
seperti ini. Tolong.. lupakan yang terjadi hari ini.”
“Young Mi… Sun Mi beruntung memiliki teman yang perhatian
sepertimu. Terima kasih.”
(Young Mi mengangguk senang karena berhasil menarik simpati
Hyung Chul)
><
Jin Su datang dan melihat Sun Mi. Jin Su mulai beraksi
menjadikan pena sebagai mic, “Airmata jatuh dari pipi Sun Mi dan tak seorang
pun yang tau. Air matanya jatuh satu persatu, sepertinya seluruh dunia
menantikannya (Sun Mi menghapus airmatnya dan tertawa dengan tingkah Jin Su).
Lalu sekarang dia tertawa, bagaimana ini pertama kalinya dia menagis dan
sekarang tertawa. Apakah yang akan terjadi selanjutnya???”
“Hei, kalian perempuan apa yang telah kalian lakukan, yang
satu berita jam 7 dan kau berita pagi. Semua kalian yang ambil.” Keluh Jin Su.
“ Apa kau merasa terhibur???.” Tanya Jin Su.
“Apa kau tadi menghiburku dengan berita olahraga???” Sun Mi
balik tanya.
“Hei, kau ini malah balik nanya. Aku bertanya duluan.”
“Baiklah, apa yang kau inginkan??? Makan siang atau malam”
“ Berikan aku sesuatu yang spesial. Sesuatu yang akan
berakhir untuk waktu yang lama, mungkin kau bisa kencan buta dengan ku.”
“Kencan buta, aku tak tahu caranya berkencan. Maafkan aku….”
“tak pa-apa…”
“Kamu tau, kau salah
satu orang yang selalu membuat aku tersenyum. Tanpa kau dan Cho Jae, aku bisa
keluar dari pekerjaan ini.
"Cho jae… siapa dia???"
"Cho Jae, dia Wanita yang cocok berkencan denganmu"
"Benarkah??? Apa pekerjaannya??? “tanya Jin Su antusias
banget hehehe…
" Dia pengisi suara baru di MBS. Aku akan memberikan nomornya
padamu dank au bisa menghubunginya."
"Menghubunginya langsung!!! Kamu tidak tau bagaimana ayah
saya tidak mengizinkan saya berhubungan dengan seorang wanita.Kami tidak
diizinkan menghubungi wanita. Tidak diizinkan… tapi selalu ada pengecualian.”
Jin Sun memberikan kertas pada Sun Mi. Sun Mi tertawa dengan tingkah Jin Su.
><
Setelah telpon diletakkan, Cho Jae melihat catatannya yang
hanya berupa coretan.
“Bodohnya aku…” keluh Cho Jae.
Telpon pun berbunyi lagi sepertinya dari Sun Mi yang
memberitahu Cho Jae untuk kencan buta. Sontak Cho Jae berteriak mendengarnya
yang langsung membuat para karyawan yang berja menoleh padanya.
(Padahal di episode sebelumnya Jin Su ma Cho Jae udah ketemu pas adegan kopi tumpah hehehe... gimanalah reaksi mereka berdua nanti ya...)
(Padahal di episode sebelumnya Jin Su ma Cho Jae udah ketemu pas adegan kopi tumpah hehehe... gimanalah reaksi mereka berdua nanti ya...)
><
Jin Su melatih bicara di kaca toilet sedangkan Cho Jae tampak
cemas menunggu telpon dari orang yang akan mengajaknya berkencan.
Akhirnya telpon antara Jin Su dan Cho Jae mulai tersambung
keduanya tampak bersikap anggun dan berwibawa.
“Hallo..”
“Hallo… Apakah ini Cho Jae??? Ini Jin Su, apakah aku menelpon orang yang
benar.”
“Iya, How do you dou???”
“Sun Mi bercerita banyak tentangmu.”
“Iya, saya mendengar tentangmu juga dari Sun Mi.”
“Saya dengar kamu bekerja di MBS juga seperti saya.”
“Iya, saya di pengisi suara.”
“Saya pembawa berita. Saya piker kita mungkin sebelumnya
telah bertemu satu sama lain.”
“Mungkin…”
Mereka berdua berjalan menaiki tangga melewati ruangan demi ruangan. (nahan ketawa
membayangkan gmana klau mereka berdua
ketemu… wkwkwk…)
“Rasanya memalukan, aku tak pernah melewatkan sesuatu yang
indah.”
“Ya ampun, kamu lebih lucu daripada David Letterman.”
“Banyak yang bilang aku seperti Jay Leno. Tapi sepertinya
aku tidak menyukainya karena aku tak pernah melihatnya.”
“Tentu saja, tak ada satupun yang menyukainya.”
“Apakah kau sekarang dikantor???”
“Tidak, aku di cafeteria sedang beristirahat.”
“Benarkah, saya juga di cafeteria. Dilantai berapa???”
“Di lantai 3…”
“Saya dilantai 3 juga, kamu dimana sekarang???
“apakah kamu yakin??? Ayo kita bertemu.” Ucap Cho Jae sambil
merapikan rambutnya.”
“Jangan terlalu jauh, agar aku bisa melihatmu.”
“Dimana kamu???”
Cho Jae dan Jin Sun bertemu pandang, ekspresi keduanya jelas tak suka… (belum tau nih satu sama lain hehehe...)
“Hallo…”
“Hallo…”
Mereka berdua masih celigukkan mencari satu sama lain dan akhirnya keduanya pun menoleh dan mencari ke sumber suara.
Mereka berdua masih celigukkan mencari satu sama lain dan akhirnya keduanya pun menoleh dan mencari ke sumber suara.
Keduanya pun menutup telepon masing-masing.
><
Hyung Chul mengawasi kinerja karyawannya. Hyung Chul terlihat senang saat melihat tayangan Sun Mi
di berita pagi.
Hyung Chul melihat persiapan berita Jam 7. Young Mi melihat
kedatangan Hyung Chul tampak serius berlatih. Hyung Chul mendekati Young Mi dan
Kim Sun Dal. Young Mi tampak gugup dan Hyung Chul menggenggam tangan Young Mi
untuk menenangkannya.
Ju Hee datang dan Hyung Chul menghampiri Ju Hee karena berita
jam 7 akan segera on air. Hyung Chul dan
Ju Hee memperhatikan mereka.
><
Young Mi yang akan pulang melihat Hyung Chul dan
memanggilnya. Hyung Chul mengantar Young Mi pulang.
><
Sementara itu Woo Jin berkunjung kerumah Sun Mi dengan
membawa dua buket bunga dan mereka dua pun berbincang.
“ Kakak tahu, dia…”.”
Aku tahu, Mr. Yoon kan???” ucap Woo Jin sambil tersenyum sedangkan Sun Mi
terkejut mendengarnya. “Kami minum bersama dan aku tidak tahu bahwa dia sangat
beruntung.” “ Aku berterima kasih karena dia menyukaiku. Tapi untuk beberapa
alasan aku menolaknya.”
“Aku merasa iri padanya. Dia telah menemukanmu dan aku
merasa kehilanganmu.”
“ Aku tahu. Kamu tak dapat menjelaskan mengapa kamu tidak mencintaiku. “
Woo Jin merasa tak enak hati mendengar kata-kata Sun Mi. “
Jangan mencoba menjauh dariku!!!” ucap Sun Mi. “Kamu tahu. Aku berpikir bahwa kamu tak boleh kehilangannya karena aku
dan Young Mi juga iri padamu.”
“Apanya yang iri???” tanya Sun Mi. “Dia memilikimu dan jadi
mengapa dia iri padaku???” tanya Sun Mi lagi. “Apakah dia akan mencuri priaku
lagi dariku???” tanya Sun Mi
Woo Jin tersindir nih…
Sun Mi merasa keceplosan, “Maafkan aku,karena
mengatakannya.”
“Tak apa-apa. Aku harus pergi sekarang.”
Hyung Chul dan Young Mi sampai didepan rumah Sun Mi
bertepatan dengan Woo Jin yang baru keluar dari rumah Sun Mi. Young Mi terlihat
cemburu. Sun Mi dan Woo Jin terkejut melihat Hyung Chul bersama Young Mi. Young
Mi yang kesal segera pergi dari sana dan
Woo Jin mengejar Young Mi.
Hyung Chul merasa tak nyaman dengan situasi ini sedangkan
Sun Mi cemnya berusaha menahan cemburu dan meminta penjelasan tapi dibalas
Hyung dengan menaikkan bahunya tanda tak tahu apa yang barusan terjadi. “Aku
mengatakan padamu jangan datang.” Ucap Sun Mi.
><
“Young Mi…”. “ Mengapa Oppa melakukannya???”. “ Hari ini hari pertamamu dan aku ingin
merayakannya.” . Woo Jin akan memegang pundak Young Mi. ” lepaskan… kamu
berbohong.”. “Young Mi.” .” Lepaskan… Kamu tidak boleh melihat kearah lain,
hanya melihat aku.”. “ Young Mi…” Woo Jin mendekati Young Mi. Young Mi
berontak, “Pergi… Kamu pergi dari sini.”
“Kamu adalah milikku sampai kamu mati.” Ucap Young Mi.
“Aku sangat mencintaimu.” Ucap Woo Jin.
><
“Aku membuatnya
mencintai pekerjaannya. Tak masalah seberapa keras kamu mencoba.”
“Aku tahu yang kau katakan. “
“Apakah kau melihat penampilaku hari ini???”
“Iya…”
Sun Mi menghela nafas.
“Sun Mi… lihatlah aku.”
“Aku membencimu. Mengapa kamu melakukan ini??? Ini terlalu
sulit untukku. Mengapa kamu???.” Ucap Sun Mi menahan tangis.
“ Mari kita memulainya. Aku akan menunggumu, mulai sekarang
jangan lupakan bahwa aku menunggumu. Jika nanti kamu tidak mencintaiku aku akan
menyerah terhadapmu.”
“ Aku mengerti walaupun aku mengatakan kita akan
menjalaninya tapi aku takut. Kehidupan yang aku lalui bersamamu takkan sama.”
Sun Mi hampir menangis dengan air mata tertahan.
Hyung Chul tertawa mendengar kata-kata Sun Mi.
“Maaf, aku hanya teringat waktu SD melewati garis dibelakang
orang lain. Kamu selalu dibelakang Woo Jin dan Saya selalu dibelakang kamu. Tetapi
siapa yang dibelakang saya???” ucap Hyung Chul sambil menoleh kebelakang, ke
kanan dan kekiri lalu kedepan, “Tak satupun…” sambung Hyung Chul.
“Tak satupun. Kamu salah. Ada banyak wanita yang akan mati
karenamu.”
Hyung Chul tertawa mendengarnya, “Akhirnya kamu tersenyum.”
“Aku tak tahu mengapa aku banyak tersenyum.”
“Aku menyukainya saat kau tersenyum. Itu sangat cantik. Kamu
takkan menangis lagi.”
Mereka pun tertawa bersama dan berjalan pulang kerumah Sun
Mi. Hyung Chul pun memakaikan jasnya pada Sun Mi yang kedinginan karena udara
malam.
><
Sun Mi dikamarnya membaca buku,” Saya tak mengatakan padanya
bahwa saya mencintainya. Saya ingin membuatnya nyaman ketika dia bersama saya.
Saya akan melindungi cinta saya, itulah yang saya lakukan.”
><
“Oppa, apa kau tau kata-kata yang sangat ingin aku dengar
darimu???”
“Aku menyukaimu.”
“Bukan…”
“Bukan… aku piker
saat aku mengatakan apa harimu baik hari ini???”
Young Mi menggeleng. “Bukan, lalu apa???”tanya Woo Jin.
“Aku sangat menyukai saat kau bertanya padaku, apakah sudah
makan siang??? Makan malam??? Itu sangat menyentuh hatiku. Aku merasa diperhatikan,
aku makan atau tidak, aku hidup atau tidak. Aku benar-benar merasa sangat
diperhatikan.”ucap Young Mi.
Woo Jin menunduk sedih. Suasana pun kembali ceria. Pemilik
kedai pun mengenali Young Mi sebagai pembawa berita dan memberikan makanan
gratis untuk mereka. Young Mi sangat senang menyadari akan banyak yang
mengenalnya.
Hp Young Mi bordering dan ternyata telepon itu dari Ju Hee yang mengajaknya bertemu.
“Kau sangat akrab dengan Ju Hee. Apakah kau tak
memberitahunya bahwa kau sedang bersamaku???”
“Aku takkan pergi jika oppa tak menginginkannya.”
“Taka pa-apa, aku tahu Ju Hee adalah idolamu.”
“Bukan, oppa adalah idolaku.”
“Aku akan mengantarnya pulang. Bisakah kau menungguku???”
“Pergilah, nanti aku akan pulang sendiri.”
“Ok…”
Young Mi mencium pipi Woo Jin dan pergi meninggalkannya
sebelum pergi pemilik kedai meminta tanda tangan Young Mi.
><
Young Mi pergi ketempat Ju Hee minum. Young Mi terkejut
karena ada Hyung Chul disana. Young Mi
memberi hormat dan duduk bersama mereka.
“Tolong bantu saya, dia sedang menghukum saya.” Ucap Hyung
Chul.
“Kau pantas mendapatkannya, kau itu brengs*k. “
Hyung Chul tertawa mendengarnya.
“Young Mi (Ju Hee menggenggam tangan Young Mi)… Kau lebih
dbaik dari ku dengan memiliki laki-laki yang mencintaimu. Sedangkan aku
mencintai orang yang mencintai orang lain.”
“Kamu lebih baik berhenti bicara.” Ucap Hyung Chul.
“Berhenti apa??? Berhenti mencintaimu??? Atau berhenti
minum???.”
“Dia adalah juniormu, jangan memalukan dirimu sendri.”
“Ya, jangan memalukan diri sendiri. Semua ini karenamu.”
Hyung Chul menghela nafas.
“Ok, aku akan berhenti. Aku akan berhenti. Aku lelah sekali.
Pemisi…”
Ju Hee meninggalkan Young Mi dan Hyung Chul.
“Maaf, jika saya mengatakan ini. Dia sangat menyukaimu dan
menangis karenamu. Saya harap kalian bisa bersama.”
“Bagaimana denganmu dan dia???”
“Sangat rumit. Saat Sun Mi dan Woo Jin bersama.” melihat ekspresi Hyung Chul membuat Young Mi menghentikan kata-katanya.
“Sangat rumit. Saat Sun Mi dan Woo Jin bersama.” melihat ekspresi Hyung Chul membuat Young Mi menghentikan kata-katanya.
><
Mereka bertiga pun pulang dengan Young Mi yang menyetir.
Hyung Chul dan Ju Hee dibelakang.
“Hyung Chul, terima kasih. Aku takkan membuatmu cemas lagi.
Aku janji.”
Hyung Chul menggenggam tangan Ju Hee. Mata Ju Hee tampak berkaca-kaca. Hyung Chul
tiba duluan dan mengucapkan terima kasih pada Young Mi.
“Young Mi, apakah aku bodoh???” tanya Ju Hee. “Aku akan
melupakan yang terjadi har iini.” .” Terima kasih…”. “Iya, beristirahatlah.”
Young Mi pun mengantar Ju Hee pulang.
><
Keesokan harinya Young Mi bersiap-siap akan pergi kerja
begitupun Hyung Chul. Young Mi memakai kalung yang diberikan oleh Sun Mi
(itukan kalung dari Hyung Chul untuk Sun Mi berikan pada penyelamat hidupnya).
Hyung Chul akan pergi ke kantor tapi taksi yang akan
ditumpanginya selalu direbut oleh penumpang lain (klah gesit nih…)
Young Mi tak jauh dari tempat Hyung Chul mengamatinya dari
dalam mobilnya.
“ Tuhan, bantu aku. Aku tak berharap kau akan menolongku.
Tapi rencanaku kali ini harus berhasi.”
Ucap Young Mi dalam hati.
Young Mi sepertinya berniat memberikan tumpangan pada Hyung
Chul. Young Mi menghampiri Hyung Chul. Hyung Chul reflek menoleh melihat mobil
yang menghampirinya.
<Weiter ke Episode Selanjutnya>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Warning!!!
Demi kenyamanan bersama karena sinopsis yang ada di blog ini drakor jadul...
So...
Saya harap tugas anda hanya membaca bukan untuk mengcopy paste...
^_^