Episode sebelumnya, Seung Joon melihat keakraban Hyun Sung
dan Song Yi, terpancar jelas dari mimik muka Seung Joon yang bingung (Mungkin
dipikirannya berkecamuk, siapa sih tuh cowok???). Hee Won menghampiri Seung
Joon dan melihat apa yang dilihat Seung Joon dengan tersenyum senang.
“Kau tau siapa lelaki
yang bersamanya??? (Seung Joon menoleh kearah Hee Won). Dia adalah teman disekolahnya dulu. Dia
adalah cinta pertama Song Yi.”
Seung Joon menatap kearah Song Yi dan Hyun Sung.
“Jika kita pulang sekarang, bisakah kau memberiku
tumpangan??? Mobilku terparkir di gudang.” Ucap Hee Won.
“Baiklah. Tak masalah.” Ucap Seung Joon.
Sebelum pergi Seung Joon masih melihat Song Yi bersama Hyun
Sung (ekspresi Seung Joon seakan menunjukkan bakal ada saingan nih hehehe…. ). Hee
Won tampak senang bisa pulang bareng Seung Joon.
Episode 4 Part 1
Song Yi tampak bahagia mengitari taman bermain bersama Hyun
Sung. Song Yi berlari kesana-sini dan menaiki pegangan sebuah jembatan. Hyun
Sung sampai dibuat khawatir olehnya saat tubuh Song Yi oleng.
“Kau jadi gila karena jatuh cinta.”
“Benarkah…”
“Hati-hatilah!!! “
Song Yi pun berjalan cepat diatas pegangan jembatan dan hampir
jatuh jika Hyun Sung tidak memegangi tubuhnya.
“Apakah kau tak takut terjatuh??? Air ini sangat dalam (Hyun
Sung menunjukkan air yang ada dibawah jembatan).”
“Tidak… itu dangkal. Kau penakut.” Sambil memukul pundak
Hyun Sung.
“Berhenti memukulku.”
Song Yi tertawa, “hwaaa… aku berharap harapanku terwujud.”
“Tak mungkin, kau hanya melempar $500.”
“Mengapa kau tak mencobanya???”
“Aku tak yakin bahwa melakukannya akan terwujud. Aku tak
ingin menginvestasikan uangku seperti itu.”
“$500 bukan sebuah investasi.”
“Kita lihat saja. Jika harapanmu terwujud. Aku akan
melakukannya juga.”
Mereka pun tertawa bersama. Tak sengaja Song Yi melihat
Seung Joon dan Hee Won pulang bersama. Begitupun Hyun Sung.
“Sepertinya dewa air mancur sedang tidur saat kau
menjatuhkan koin tadi.” Ucap Hyun Sung tertawa dan berhenti saat melihat Song
Yi masih menatap mereka.
“Dia melakukannya lagi.”
“Berhentilah berpikiran buruk.”
“Dia hanya memberikan tumpangan. Ayo kita kembali. Song Yi…”
Hyun Sung punmemanggil nama Song Yi dengan keras sampe Song
Yi kaget tapi karena Song Yi hanya diam mematung. Hyun Sung menarik tubuh Song
Yi untuk pulang.
><
Hee Won yang diantar Seung Joon mencoba mencairkan suasana
dengan membahas soal Song Yi dan Hyun Sung.
“Mereka baru bertemu dan sudah sangat akrab. Perasaa Song Yi
padanya tak berubah.”
“Jika dia dekat dengan Song Yi, dia juga pasti sangat dekat
denganmu.”
“Aku takut Song Yi belum menceritakannya padamu. Aku
berharap mereka akan bahagia bersama.”
Seung Joon tampak tak suka dengan kata-kata Hee Won. Mereka
pun sampai di depan asrama.
“Terima kasih!!!”
“Aku yang seharusnya berterima kasih padamu untuk informasi
tentang sainganku.”
“Saingan???”
“Pria itu, pelatih di tim singa laut. Aku khawatir tapi Aku
akan berusaha lebih keras.”
Hee Won terdiam (Gagal lagi usaha membuat Seung Joon
menjauhi Song Yi hahaha…).
“Mengapa kau sangat baik pada Song Yi??? Apa mungkin kau
ingin membalas kebaikannya sebagai penyelamatmu tetapi yang kau lakukan sudah
terlalu jauh. Song Yi bisa salah paham. Aku tak ingin dia terluka karenamu.”
Seung Joon tertawa dan berhenti saat melihat ekspresi Hee
Won, “Maaf, aku tak seharusnya tertawa. Mungkin aku pria yang naïf. Aku merasa
ada sebuah motif dari kata-kata dan perilakumu.”
“Seung Joon…” Hee Won berusaha mengelak dan ingin
menjelaskan.
“Song Yi menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Bukan seperti
kita, dia tak bisa menyembunyikan perasaannya. Alasan aku menyukainya mungkin
karena itu. Kau berlawanan dengannya. Aku akan tinggal disini sekarang. Aku
masuk duluan.”
Hee Won yang ditinggal Seung Joon terlihat sangat kesal.
><
Hyun Sung yang akan menuju kamarnya melihat Seung Joon. Saat
Seung Joon melihat kearah Hyun Sung, Hyun Sung mengacuhkan Seung Joon sambil
mencari kunci kamarnya. Seung Joon mendekati Hyun Sung dan menyapanya sambil
memperkenalkan diri serta memberitahukan dia akan tinggal di kamar di depan
kamar Hyun Sung. Seung Joon mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan tapi
diabaikan oleh Hyun Sung.
“Hei, apakah aku seperti mata-mata??? (Seung Joon bingung).
Kau tampak berkelas. Kau kira aku tak tau siapa kau. Perkenalan yang tak
diperlukan. Senang bertemu denganmu, aku tak membutuhkannya. Itu lebih
menakutkan dari perilakumu.”
Sam Yul yang baru datang langsung memberi salam pada Seung
Joon, “Hyun Sung, ada apa denganmu???”. “Apa aku tak ingin mendengar
ucapanmu???” bentak Hyun Sung pada Sam Yul.
Sam Yul meminta maaf atas perilaku Hyun Sung pada Seung Joon
tadi. Seung Joon hanya tersenyum.
><
Dikamar Sam Yul menegur Hyun Sung yang dianggapnya tak sopan
pada Seung Joon.
“Apa kau bersikap seperti itu karena perasaanmu pada Song
Yi, kan???”
“Apa yang kau katakan??? Itu omong kosong. Aku tak tertarik dengan
gadis tomboy.”
“Jawablah dengan serius.”
“Ini pertanyaan yang konyol.”
Sam Yul menatap Hyun Sung.
“Baiklah, aku serius. Ya, aku memiliki perasaan padanya.”
“Benarkah???”
“Kasihan, mengerti. Dia sangat menyedihkan.”
“Hanya itu???”
“Ya… Aku bisa tidur sekarang.”
“Pergilah dari hidupnya sekarang. Jika dia menemukan pria
yang kaya. Dia tak membutuhkan perhatianmu lagi sekarang. Pikirkan dirimu
sendiri, kau bukan tandingan Seung Joon.” Sam Yul terus bicara sambil mengorek
hidungnya dengan jarinya sedangkan Hyun Sung berusaha memejamkan matanya.
Karena Sam Yul terus bicara, Hyun Sung berteriak kesal menyuruh Sam Yul untuk
diam, Sam Yul ketakutan. Hyun Sung pun ke toilet membersihkan mukanya sambil
memikirkan apa yang diucapkan Sam Yul tadi.
><
Di kantor Departemen Proyek.
Manajer dan Seung Joon membahas tentang kebakaran kereta
mainan. Dari hasil penyelidikan sementara ternyata kebakaran itu bukan karena
masalah mekanik. Mereka pun sepakat menunggu hasil penyelidikan selesai baru
akan mengambil tindakan. Seung Joon kok tampak cemas ya???
><
Hee Won sedang dikantin sendiri tak lama menjadi tiga
serangkai. Instruktur Noh mengajak Hee Won untuk ikut berkumpul akhir minggu
ini bersama Pelatih tim singa laut. Hee Won menolak karena ada urusan. Lalu
Yuri berteriak mengejutkan mereka berdua, “Itu… Song Yi dan S.J.”.
Hee Won tampak kesal. Sementara itu Instruktur Noh dan Yuri
terpesona dengan ketampanan S.J.
><
Seung Joon dan Song Yi duduk di taman arena bermain. Lucu
liat Song Yi batuk-batuk sambil merapikan cara duduknya dan Seung Joon tertawa
melihat tingkah Song Yi.
“Kau tampak gelisah. Apa kau baik-baik saja???”
“Tidak, aku baik-baik saja.”
Seung Joon melihat anak kecil.
“Anak kecil itu manis sekali.”
- Song Yi : Sekelompok mahluk kecil yang menyebalkan.
“Aku menyukai anak kecil.
Aku ingin memiliki 5 bayi.“ ucap Song Yi beda banget ma yang dihati
hahaha…
“Kau ingin memiliki 5 bayi???” tanya Seung Joon tak percaya.
- Song Yi : apakah itu terlalu banyak??? Harusnya 3 saja.
Seung Joon tertawa dan berteriak, “Gadis kecil, kemari.”
“Ya, kemarilah.”
Saat gadis kecil itu mendekat dengan membawa es krim.
- Song YI : Tidak, jangan kesini!!!
Gadis kecil itu sekarang ada di depan Song Yi.
“Bibi, apa kau memanggilku???”
Song Yi bersikap manis padanya dan gadis kecil itu akan
menyuapkan es krim pada Song Yi. Song Yi sudah siap membuka mulutnya, es krim
itu mendekati mulutnya tapi ditarik lagi oleh gadis kecil itu. Jadi tu anak
cuma mainin Song Yi. Song Yi menahan kesal.
- Song Yi : menyebalkan ingin sekali ku gigit.
Song Yi bersikap manis seolah tak marah dengan anak kecil tadi di depan Seung Joon. Seung
Joon mengajak Song Yi makan.
><
Kali ini Seung Joon membawa Song Yi kerestoran mewah. Seung
Joon heran karena Song Yi makannya sedikit. Song Yi beralasan kalau dia selalu
lapar tiap waktu jadi kalau banyak mengambil makanan nanti malah tidak habis
(Alasan yang mengada-ada hehehe…).
Song Yi berusaha makan seanggun mungkin padahal biasanya
makannya luar biasa cepat hehehe… pas
Song Yi mau nusuk kentang (gak jelas tu apa cemnya kentang) gak ke tusuk ma
garpunya. Jadi trus ditusuk-tusuk tapi masih gak bisa. Seung Joon bingung
dengan tingkah Song Yi (mungkin dipikirannya, makanan kok di acak-acak).
Akhirnya Song Yi meletakkan garpunya dan mengambilnya dengan tangan wkwkwk…
Saat akan memasukan kemulutnya, Song Yi terkejut dengan tatapan heran Seung
Joon.
“ Ini pedas (Song Yi mencoba ngeles), aku seperti akan
terbakar.”
“Ya, ini pedas.” Ucap Seung Joon dan mengambilnya juga
dengan tangan.
Mereka pun memakannya dengan tangan dan tertawa bersama.
><
Hyun Sung mengajari Song Yi berinteraksi dengan Hewan yaitu anak Harimau. Song Yi
awalnya takut akhirnya memberanikan diri mengangkat anak Harimau tersebut tapi tak berapa lama dia menjerit ketakutan. Anak
Harimau bergelantungan dikaki Song Yi dan mengejar Song Yi yang berlari. Mereka
pun saling kejar. Hyun Sung membantu Song Yi untuk menggendong anak harimau
tersebut.
Mereka pun beristirahat. Hyun Sung menyarankan Song Yi untuk
menjadi diri sendiri dan tak perlu melakukan sesuatu yang tak disukainya. Tapi
Song Yi berkata ini karena Seung Joon menyukaiku karena aku telah menyelamatkan
hidupnya dan aku tak bisa menunjukkan diriku yang sebenarnya padanya. Itu bisa
membuatnya shock dan pergi dariku. Hyun Sung terdiam (Cemburu nih…).
“Walau terlambat, aku mulai memahami Hee Won. Saat kau ingin
mendapatkan seseorang, kau akan mencoba menutupi tentang dirimu yang
sesungguhnya.”
“Lebih baik menjadi diri sendiri.”
“Aku mengatakan aku tak bisa, Jangan paksa aku!!!” bentak
Song Yi.
“Kau itu tak pandai berbohong. Jika kau menjadi dirimu
sendiri, Seung Joon akan lebih menyukaimu. Seperti aku.”
“Apa maksudmu???”
“Kau takkan mengerti.”
Song Yi menatap heran Hyun Sung.
><
Malam harinya, Instruktur Noh, Sam Yul, Yuri, Instruktur Nam dan Seung Man sedang minum bersama.
Instruktur Nam tampak tertarik dengan Instruktur Noh sedangkan Yuri tertarik ma
Sam Yul. Instruktur Nam memperkenalkan tentang dirinya yang memiliki anak
perempuan dan isterinya yang sudah meninggal. Instruktur Noh yang sedang minum
hampir tersedak mendengarnya.
Sam Yul tampak bosan dengan acara ini sementara itu Yuri mencuri
pandang kearah Sam Yul. Sam Yul dan Seung Man memuji Instruktur Nam didepan
Instruktur Noh dan Yuri. Instruktur Noh terlihat tak senang. Mereka pun
bersulang.
Yuri memberi kode pada Sam Yul untuk mengikutinya. Mereka
berdua pun meninggalkan yang lainnya. Instruktur Noh mencoba bersikap ramah
pada Instruktur Nam dan Seung Man meski hatinya kesal. Tak jauh dari sana Yuri
memberikan nomornya pada Sam Yul. Yuri merasa Sam Yul malu kalau meminta
langsung jadi Yuri inisiatif memberikan dulu. Sam Yul meolak secara harus.
“Kita kesini untuk membuat Intruktur Nam dan Noh bersama.
Kau itu sedang bermimpi.” Ucap Sam Yul sambil mengembalikan kertas bertuliskan
nomor Yuri.
Yuri tidak sakit hati dengan sikap Sam Yul malahan dia
senang.
><
Hee Won masih dikantor departemen proyek, Hee Won tampak
kesal karena perkataan Seung Joon semalam. Dia pun melihat Kalendar, ada tanda
merah pada tanggal 3 dengan keterangan ulang tahun Song Yi. Tiba-tiba Yuri
menelpon menanyakan Hee Won yang tak datang. Hee Won beralasan masih ada kerjaan
dikantor. Yuri meminta Hee Won membantu untuk mengantar pulang Instruktur Noh.
Hee Won mengiyakan tapi setelah telepon ditutup Hee Won menggerutu, “Mengapa
aku harus melakukannya???”
><
Seung Joon dan Paman teknisi lapangan sedang bersama
membahas hasil investigasi kasus kebakaran kereta mainan yang akan keluar
besok.
“Apa pun yang terjadi aku siap??? Aku sudah terlalu tua
saatnya aku istirahat.”
“Paman…”
“Pulanglah!!!”
Seung Joon menatap kepergian Paman teknisi lapangan. Hee Won
datang menghampiri.
“Aku tak tahu kau mengenal Tuan Zhang (nama Paman Teknisi
Lapangan).”
Seung Joon menatap heran kehadiran Hee Won.
“Maaf, aku tak bermaksud mendengarkan secara diam-diam.”
“Paman takut yang lain tahu dan aku selalu merahasiakannya.”
“Jangan khawatir!!! Aku takkan menceritkan pada siapapun.”
“Terima kasih.” Ucap Seung Joon sambil berlalu dari hadapan
Hee Won. Hee Won memanggil Seung Joon dan mengatakan bahwa besok Song Yi
berulang tahun.” Aku harap kau tak salahpaham lagi padaku. Aku hanya ingin
melihat Song Yi bahagia. Mari kita pulang bersama, aku akan mengantarmu ke
asrama.”
Seung Joon melihat ketulusan Hee Won. Mereka pun pulang
bersama naik mobil Hee Won.
><
Saat akan masuk asrama Hyun Sung menghadang Seung Joon (Hyun
Sung melihat Seung Joon diantar oleh Hee Won).
“Aku adalah teman baik Song Yi. Aku mempunyai beberapa
pertanyaan untukmu. Apakah kau hanya bermain dengan Song Yi???”
“Apa maksudmu???”
“Maksudku, kau tertarik dengan perempuan lain dan
menggunakan Song Yi (cem kasus Sam Yul).”
Seung Joon tertawa, “Aku tak tau dari mana kau dapat ide
seperti itu tetapi aku tak memiliki motif apapun atau mempermaikan Song Yi.
Perasaanku tulus padanya. Aku memiliki pertanyaan padamu.”
“Apa???”
“Aku tau kau pelatih hewan di tim Singa Laut tapi aku tak
tahu namamu.”
“Aku Kim Hyun Sung.”
“Ok, Kim Hyun Sung. Karena kau teman sekelas Song Yi berarti
kau dua tahun lebih muda dari aku. Kau Juniorku. Saat kau bicara pada yang
lebih tua tolong tunjukkan etikamu.” (Kalau kenyataannya tua sebulan hehehe…)
“Itu karena…”
“Kita akan sering bertemu. Bisakah aku mempertimbangkan kau
menjadi temanku???”
“Entahlah…”
“Satu hal lagi, apakah kau bertanya hanya sebagai teman Song
Yi???”
><
Song Yi dikamarnya berbicara dengan boneka.
“Hee Won adalah seekor rubah betina tapi dia tidak terlalu
buruk. Dia teman yang sangat unik. Instruktur Noh juga tidak buruk. (Song Yi
berubah kesal menendang boneka dihadapannya) aku tidak bisa berpura-pura
lagi.(Song Yi berteriak kesal). Mengapa kau membuatku seperti ini??? Ini
benar-benar gila.”
><
Seung Joon dan Hyun Sung mengobrol di bangku depan asrama.
Hyun Sung mengutarakan kekhawatirnnya akan hubungan Seung Joon dan Song Yi
mengingat latar belakang mereka yang berbeda. Seung Joon menanggapi ucapan Hyun
Sung sambil tertawa.
“Hei… aku bicara serius. Kau pikir aku sedang melucu.”
“Ada orang yang mengikuti mode tapi Song Yi berbeda. Aku yakin
kau bisa memahami. “
“Dia memang tak memiliki selera mode (Hyun Sung tertawa).
Kau akan menjadi yang baik untuknya. Karena kau tau dia mengangumkan. Dia
senang bahwa kau menyukainya. Dia berusaha keras untuk melakukan yang kau
sukai.”
“Aku tau tapi dia tak perlu melakukan apapun. Dia manis.”
“Kau menyebut dia manis. Kau harus memeriksakan otakmu.”
“Kau mengatakan kau hanya temannya. Jika kau merubah
pikiranmu. Kita akan bersaing. Aku tak ingin kehilangannya.”
“Percayalah, aku temannya.”
“Panggil aku, kakak!!!”
“Kau bermimpi.”
Mereka pun tertawa dan minum bersama.
><
Keesokan paginya, Hee Won mengucapakan selamat ulang tahun
pada Song Yi dan memberinya sebuah kado. Song Yi merasa ada yang salah dengan
Hee Won.
“Kau tau, aku takut saat kau berubah jadi manis. Ada apa???”
“Apa yang telah terjadi adalah kebodohanku??? Aku tak
bermaksud memberimu naskah itu. Aku minta maaf. Tapi aku tak mencoba merebut
Seung Joon dari mu. Aku berharap bisa memberitahunya jika kau ultah hari ini.
Kau pasti malu untuk memberitahunya jadi aku memberitahunya. Tak apa-apakan???”
Song Yi bersikap tenang.
“Aku tidak sedang bersikap manis. Aku diam-diam membantumu
agar bisa bersama Seung Joon. Kau tidak bicara buruk tentangku pada Seung
Joon.”
“Maaf, aku tidak bermaksud seperti itu.” Song Yi merasa tak
enak menuduh Hee Won.
“Aku tau.”
Song Yi berusaha menerima kebaikan Hee Won.
“Apa kau benar-benar mengatakan padanya tentang hari
ultahku.”
“Jika kau tak percaya,bertanyalah padanya. Aku takkan
berbohong.”
Hee Won tersenyum senang.
><
Seung Joon sedang di dealer mobil mewah dan mendapat telpon
sepertinya dari tim investigasi. Seung Joon tampak khawatir.
><
Seung Joon, Paman Teknisi, Manager dan Hee Won terburu-buru
bertemu dengan tim investigasi. Tim investigasi menyimpulkan bahwa kebakaran
terjadi karena arus pendek (Kabel terputus) akibat kelalaian operasional. Seung
Joon menatap Paman Teknisi dengan cemas.
“Aku dengar ada yang menolong Mr. Kang Seung Joon saat
kejadian, bisakah aku bertemu dengannya???” ucap tim investigasi.
Seung Joon tampak cemas dan Manager terlihat bingung. Hee
Won tersenyum senang.
<Weiter ke Part Selanjutnya>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Warning!!!
Demi kenyamanan bersama karena sinopsis yang ada di blog ini drakor jadul...
So...
Saya harap tugas anda hanya membaca bukan untuk mengcopy paste...
^_^