Keesokan paginya, Song Yi terlihat sangat bahagia. Song Yi
membuka tirai jendela dengan bahagia, Hee Won yang masih tidur terganggu dengan
apa yang dilakukan Song Yi.
“ Bangkit dan bersinar, Rubah kecil “ ucap Song Yi.
Song Yi pun pergi ke kamar mandi dan tak mendengar gerutuan
Hee Won terhadapnya. Saat menggosok gigi Song Yi teringat ciumannya bersama
Seung Joon semalam, “Aku akhirnya berciuman.” Song Yi pun memejamkan matanya
dan memocongkan sedikit mulutnya seolah-olah akan berciuman. Song Yi tampak
gembira sekali.
><
Song Yi mencari Hyun Sung dikantor tim singa laut (gak masuk
didalam) tapi yang dicari tak ada. Song Yi berpesan pada Sam Yul agar
menghubunginya jika Hyun Sung datang kekantor. Song Yi bersikap sangat ramah
dan penuh senyum membuat Sam Yul heran.
Rupanya Hyun Sung ada didalam dan tak menggubris kata-kata
Sam Yul tentang Song Yi yang mencarinya. Hyun Sung memilih keluar ruangan.
(Hyun Sung patah hati Sam Yul…)
Seung Man mendekati Sam Yul sambil berbisik membahas perihal
Instruktur Nam yang ditolak oleh Instruktur Noh. Sementara itu Instruktur Nam
berbaring dikursi di depan mereka. Mereka berdua terkejut saat Instruktur Nam
bangun dengan tiba-tiba. Mereka berdua disuruh melompat dibak sampah oleh
Instruktur Nam (cemnya Instruktur Nam tau kalau kedua juniornya ini
membicarakan dia saat di berbaring tadi hehehe…).
><
Yuri dan Instruktur Noh masih membicarakan perihal kebakaran
kereta. Song Yi yang tak jauh dari sana tau kalau mereka menyindirnya. Song Yi
berusaha menahan amarahnya.
Karena kata-kata Instruktur Noh semakin menyudutkannya, Song
Yi menghampiri mereka berdua. Saat Song Yi sudah mendekat Instruktur Noh
beranjak akan pergi dan ditahan oleh Song Yi.
“Aku ingin mengatakan sesuatu.”
“Apa??? Cepat katakan, Apa aku akan menderita jika aku
menyinggungmu??? Pergi dan bakar aku!!!. Kau ingin menyombongkan diri.”
Ekspresi Instruktur Noh langsung ciut dan sok2 berani hahaha…
“Aku minta maaf jika aku melakukan kesalahan. Aku berpikir
kau menjengkelkan, tapi aku juga salah. Jadi jika aku telah melukaimu, tolong
maafkan aku. Dimasa depan, aku akan membantu shift yang lain. Aku akan
mengosongkan loker baru dan menggunakan yang lama. Yuri sii, kau meminjamkanku
uang bus dan aku terlambat menggantinya. Maafkan aku!!! Saat aku punya uang,
aku akan mengembalikannya padamu.”
“Kau tak perlu melakukannya.”
“Aku memutuskan untuk mengubah diri. Aku harap kalian akan
membantuku.”
Song Yi pun kembali bekerja dengan kostum tweetynya. Yuri
dan Instruktur Noh cuma bengong dengan perubahan Song Yi.
><
Song Yi dengan kostum tweetynya bekerja dengan gembira
menghibur anak-anak ditaman bermain. Saat itulah Seung Joon datang. Song Yi
berusaha kabur tapi berhasil dicegah oleh Seung Joon.
Song Yi tampak malu dan Seung Joon terus tersenyum.
Mereka pun minum dikantin.
“Apakah kau tidur nyenyak semalam???”
“Tidak, jantungku berdetak sangat cepat. Aku tidak bisa
tidur.”
Seung Joon tertawa, “Aku juga. Jantungku berdetak sangat
cepat. Aku tidak bisa tidur. Kau lihat mataku merah!!! Jika kau pulang lebih
awal. Ayo kita makan masakan barat, bukankah kau menyukainya.”
“Tapi kau mengatakan kau tak suka makanan mahal.”
“Iya, benar tapi sejak kau menyukainya aku pun menyukainya.
Aku akan mulai menghabiskan banyak uang.”
Song Yi tampak ragu.
“Aku serius. Aku akan membawamu kerestoran kelas atas.”
“Kita makan nasi ditempat kemarin saja.”
“Mengapa???”
“Nasi disana lezat.”
“Mengapa???” Seung Joon masih penasaran dengan keputusan
Song Yi.
“Aku merasa ini yang ingin kulakukan.”
“Mengapa???”
“Di film, semua wanita terkenal menyukai ini. Wanita yang
cantik dan sopan tidak suka pria kaya atau menghamburkan uang. Tetapi
beruntungnya aku tidak memiliki sopan santun yang baik. Jadi aku tidak berpikir
kau kaya.”
“Baik, aku tidak berpikir aku kaya. Aku juga bukan pria baik
dan sopan. Menggunakan senyuman sebagai salam pada orang lain tak kan
mencerminkan perasaanku. Aku merendahkan diri dihadapanmu karena kekayaanku.
Adapun orang-orang yang membenciku karena ku kaya, aku tidak menyukai mereka.
Meskipun aku memiliki segalanya tapi didalam hatiku aku merasa kosong. Kadang
aku menyukai kekayaanku dan kadang aku membencinya. Ketika aku bertemu
denganmu, aku tak harus berpura-pura. Aku bisa menjadi diriku sendiri. Kadang
kau membuatku memberontak atau tertawa seperti anak-anak tapi aku bisa
mencintai seseorang saat aku bertemu
denganmu. Itulah alasan aku menyukaimu.”
“Kau sangat aneh. Kau tak mendengar apa yang dikatakan orang
tentangku??? Mereka mengatakan mereka tidak akan memaafkanku jika aku terbukti
melakukan kebakaran itu.”
“Apakah kau melakukannya???”
Song Yi tersentak.
“Aku hanya percaya padamu. Apakah kau melakukannya???”
“Aku tidak mengatakan aku melakukannya tapi mereka
mengatakan…”
“Jika kau mengatakan tidak, itu sudah cukup bagiku. Bukankah
aku mengatakan aku hanya akan percaya padamu???”
Seung Joon pun tersenyum dan dibalas senyum oleh Song Yi.
><
Hee Won menyampaikan bahwa kaset CCTV untuk area gudang
hilang pada Manajer departemen proyek. Hee Won menyampaikan bahwa dia
mengeceknya diruang keamanan kemarin.
“Mengapa kau melakukan itu???”
“Karena aku khawatir dengan gosip tentang Song Yi tapi aku
tidak bisa menemukan kaset untuk area gudang pada hari kebakaran. Aku harap kau
tak menceritakan pada Seung Joon perihal hilangnya kaset ini. Jika itu terjadi,
Song Yi akan berada dalam masalah.”
“Baiklah, aku merasa kecurigaan terhadap Song Yi takkan
selesai begitu saja.”
“Aku yakin bahwa Song Yi takkan melakukan hal itu.
Tolonglah, pak!!!”ucap Hee Won sambil tersenyum sinis… (Sangat mencurugakan nih
orang…)
><
Hyun Sung sedang menjalani pemeriksaan jantung di RS.
Setelah selesai Hyun Sung duduk didepan bangku RS mengecek buku tabungannya
yang semakin berkurang. Hyun Sung membuka HP nya terdapat banyak pesan dari
Song Yi yang mencarinya. Song Yi mengajak Hyun Sung bertemu di air mancur
ditaman bermain. Hyun Sung hanya menghela nafas.
><
Song Yi menunggu Hyun Sung dikolam air mancur sambil
melempar koin dan membuat permintaan. Semua orang disana melihatnya heran. Song
Yi pun jadi salah tingkah.
Instruktur Nam ditarik paksa oleh Sam Yul dan Seung Man
dikantin. Sepertinya Sam Yul hendak mencarikan Instruktur Nam teman kencan. Sam
Yul menunjukkan beberapa perempuan disana tapi Instruktur Nam tak menanggapi
dan akan marah. Sam Yul pun memberi penjelasan yang membuat Instruktur Nam pun
menunjukkan salah satu perempuan. Sam Yul langsung tertawa dan akan menghampiri
perempuan tersebut. Instruktur Nam meminta Sam Yul mengenalkannya sebagai teman
Sam Yul. Sam Yul pun mendekati perempuan tersebut tapi Sam Yul tak menyadari
kalau perempuan tersebut adalah teman Yuri. Sam Yul pun tak menyadari kalau
Yuri ada disebelahnya.
Sam Yul mengajak teman-teman Yuri untuk minum bersama. Yuri
yang disebelahnya hanya senyum dan menegur Sam Yul yang membuat Sam Yul
menyadari keberadaan Yuri. Sam Yul langsung kaget.
Mereka pun mengobrol berdua.
“Apa yang kau pikirkan aktingmu itu sangat kekanakan???
Jangan menyukainya!!! Aku masih menyukaimu.”
“ Maaf, tunggu sebentar!!! Apa yang kau maksud aku
berakting???”
“Kau menghampiri kami setelah kita bertemu kemarin malam.
Aku berpikir mengapa kau sangat acuh padaku.”
“Lalu???”
“Apa yang terjadi hari ini??? Aku telah mendapat jawaban.”
“Kau melakukannya.”
“Ya, bagus. Aku sulit untuk mengatakannya. Aku senang kau
tau.”
“Aku berpikir kau pria yang pintar.”
“Ya, setiap orang berkata mereka tak pernah bertemu pria
berwawasan seperti aku. Sungguh memalukan.” Ucap Sam Yul sambil tertawa.
“Aku tahu tapi bukankah ada yang mengatakan ‘Kecantikan
ditaklukan oleh seorang pria yang tidak tahu cara menunjukkan bahwa di tertarik
pada seorang wanita. Aku tahu itu strategimu tapi kau tak harus melakukannya.”
Sam Yul terkejut bercampur heran dengan ucapan Yuri.
“Jangan gunakan strategi itu lagi!!! Hanya tunjukkan saja perasaanmu padaku. Sam Yul, aku menunggu telpon darimu.”
Yuri pun meninggalkan Sam Yul tanpa mendengar penjelasan
dari Sam Yul. Hahaha… akhirnya Sam Yul kena batunya…
><
Song Yi mencari Hyun Sung di asramanya. Song Yi memencet bel
kamar Hyun Sung karena tak ada jawaban Song Yi mengetuk pintunya dengan
kencang.
“Yang Song Yi, kau harus mengendalikan amarahmu…” Song Yi
menasehati dirinya sendiri.
Song Yi pun akan pergi bertepatan dengan Hyun Sung yang
membuka pintu.
“Jika kau ingin memencet bel lakukan sekali saja jangan
terus menerus kau lakukan.”
“Kau dirumah. Apa yang terjadi??? Aku mencarimu pagi ini dan
menunggu dua jam di kolam air mancur.”
Song Yi pun menarik Hyun Sung untuk berbicara didalam tapi
dicegah oleh Hyun Sung.
“Pergilah!!!”
“Oh… ya, aku tak bisa sembarangan masuk kamar pria. Ayo kita
bicara ditempat lain.”
Song Yi menarik paksa Hyun Sung tapi Hyun Sung menolak. Tapi
sayangnya Song Yi tetap menyeret Hyun Sung dan tak menghiraukan Hyun Sung yang
berteriak tak mau. Mereka pun berbicara di kursi Taman Asrama.
“Investigasi mungkin akan ditutup dan semua kejadian akan
dianggap sebagai kecelakaan biasa. Tapi aku tetap khawatir karena itu aku
mencarimu untuk membahas ini tapi seharian aku tak menemukanmu. Aku panik dan
gugup saat melihat mata Seung Joon.”
Song Yi yang sangat senang ingin menceritakan apa yang
terjadi padanya semalam tapi Hyun Sung yang lagi kesal alias cemburu mengatakan
pada Song Yi untuk tak mencarinya lagi. Song Yi yang tak tau apapun menanyakan
pada Hyun Sung, “Ada apa denganmu??? Apakah perasaanmu menjadi buruk karena
aku??? Apa benar begitu???”
“Kau itu menjengkelkan.”
“Apa???”
“Jangan dekati dia!!! Aku sangat tau kalau kau itu
menjengkelkan. Siapa aku bagimu??? Aku tak butuh semua laporan tentang semua
yang kau lakukan, untuk apa semua itu jika pada akhirnya kau tak mau
mendengarkanku. Saat kau mempunyai masalah kau menangis dan datang padaku. Kau
pikir aku penasehatmu. Aku tak harus memecahkan semua masalahmu. ” Ucap Hyun
Sung… cemburu ya…
Song Yi ingin mengatakan sesuatu tapi tertahan.
“Aku juga punya masalahku sendiri. Aku sakit dan lelah.
Sekarang aku takkan berada disampingmu lagi. Semua sudah cukup.”
Hyun Sung pun meninggalkan Song Yi. Song Yi marah dan
melempar tasnya.
“ Aku tak pernah memintamu menjadi temanku. Jika kau
membenciku, mengapa tidak kau lakukan dari awal??? Kau membuatku seperti orang
bodoh.” Nah lhooo… Song Yi balik nyerang, hehehe…
“Aku pikir, kita akan berteman baik. Aku sangat berterima
kasih padamu karena kau mau mendengarkan semua keluh kesahku. Tapi bagaimana
bisa kau mengatakan semua telah cukup bagimu.” Ucap Song Yi menahan
airmatanya.”
Song Yi yang kecewa memungut tas yang dilemparnya tadi dan
pergi meninggalkan Hyun Sung yang tertunduk diam. Hyun Sung pun menahan
airmatanya. Song Yi kembali ke asrama sambil menangis.
><
Hee Won masih ada dikantor dan menonton kaset yang
diambilnya diruang CCTV. Hee Won tampak tersenyum senang terlihat di rekaman
kaset tersebut ada Song Yi didalamnya yang mengendap-ngendap di kereta mainan
pada saat malam kejadian kebakaran kereta mainan. (Jadi Hee Won bohong ma Manajer kalau kaset nya hilang...)
><
Paman Teknisi pamit pada Manager, Mr. Wu dan Hee Won
dikantor Departemen Proyek.
Seung Joon yang baru datang terkejut dengan kedatangan Paman
Teknisi. Seung Joon pun menanyakan apa keperluan Paman Teknisi kesini kepada
Manager. Seung Joo yang mendengar penjelasan Manager bahwa Paman Teknisi
mengundurkan diri karena kebakaran kereta mainan. Seung Joon pun langsung menyusul
Paman Teknisi.
Manager menatap bingung pada Mr. Wu dan Hee Won atas reaksi
Seung Joon.
><
Seung Joon meminta Paman Teknisi untuk tidak keluar tapi
Paman teknisi tetap pada keputusannya.
><
Song Yi makan siang di kantin dan bergabung di meja Instruktur
Noh dan Yuri meski keduanya terpaksa menerima kedatangan Song Yi dimeja mereka.
“ Apa kau puas sekarang orang lain dipersalahkan
karenamu???” ucap Instruktur Noh ketus.
Instruktur Noh pun meninggalkan meja yang kini hanya ada
Song Yi dan Yuri. Song Yi bingung dengan ucapan Intruktur Noh.
“ Instruktur Noh masih curiga padamu. Jangan diambil
hati!!!”
“Dia berbicara tentang apa???”
“Mr. Zhang aka Paman Teknisi mengundurkan diri karena
kebakaran itu.”
Song Yi terkejut dan cemas mendengar apa yang baru didengarnya.
><
Mr. Zhang aka Paman Teknisi sedang mengemasi barangnya. Song
Yi merasa bersalah melihatnya,
* Song Yi : Mengapa ini terjadi??? Aku tak bisa mencegahnya
tak seorang pun bisa mencegahnya. Dia mengundurkan diri atas kehendaknya
sendiri. Aku akan membalas semuanya dimasa yang akan datang.kau telah membantu
dari masalah ini. Aku akan menjaga janjiku.
Song Yi mengalami pertentangan batin yang cukup alot. Mr.
Zhang pun melihat Song Yi dan memanggilnya. Song Yi pura-pura tak mendengarnya.
Akhirnya Mr. Zhang berteriak yang membuat Song Yi menghentikan langkahnya.
“Kau memanggilku.”. “Kemarilah.”. “Kau, Yang Song Yi
kan???”. “Ya…”. “ Kita bertemu saat pertama kali kau disini. Aku mengatakan kau
harus menghormati yang lebih tua dan kau mengatakan kau tidak tahu aku, kan???”.
“ Ya…”. “ Apa kau masih tak sopan sekarang???”. “Tidak, aku lebih baik
sekarang.”. “Mungkin, kau dengan pria kaya sekarang. Jadi kau lembih anggun.
Seberapa banyak kau memberikan cinta, kau seperti menerima harapan. Cinta
adalah sesuatu yang baik. Sebanyak kau member, sebanyak itu pula kau menerima.
Mengerti???”
Paman Teknisi pun meninggalkan Song Yi. Song Yi sangat
merasa bersalah.
><
Hee Won menyerahkan kaset rekaman pada Instruktur Noh. Hee
Won merasa tak enak pada Song Yi tapi kasihan Mr. Zhang harus menanggung
semuanya. Instruktur Noh memuji tindakan Hee Won sudah benar dengan
memperlihatkan rekaman ini.
Hee Won pun merasa senang mendapat lampu hijau dari
Instruktur Noh. Hee Won pun membuat alasan kalau dia tak bisa mengembalikan
kaset itu lagi karena dia mengambilnya tanpa izin. Instruktur Noh pun bilang biar Song Yi menanggungnya.
“Maksudmu kita buat seolah-olah Yang Song Yi yang
mencurinya.” Tanya Hee Won pura-pura lugu.
“Iya, jika Song Yi tau kaset ini pun dia akan mencurinya
juga. Aku puny ide bagus.”
Hee Won pun hanya menurut saja apa yang direncanakan
Instruktur Noh. (Padahal senang bisa buat Song Yi jatuh…)
<Weiter ke Part Selanjutnya>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Warning!!!
Demi kenyamanan bersama karena sinopsis yang ada di blog ini drakor jadul...
So...
Saya harap tugas anda hanya membaca bukan untuk mengcopy paste...
^_^