Di episode sebelumnya, Sun Mi menunggu Hyung Chul di
depan apartemennya. Saat mereka bertemu Sun Mi membahas lagi rencana perusahaan
yang akan mengurangi karyawan dengan pekerja lepas. Hyung Chul mencoba
menjelaskan tapi Sun Mi tetap tidak menerima dan semakin kesal dengan sikap
Hyung Chul.
Episode 11 Part !
Hyung Chul baru tiba di kantor MBS segera meminta
laporan rating pada sekretarisnya. Semua laporan rating langsung Hyung Chul
periksa. Hyung Chul tersenyum senang melihat rating yang meningkat.
Sekretarisnya segera mengingatkan Hyung Chul untuk menghadari rapat sekarang.
><
Hyung Chul mulai memimpin rapat bersama stafnya.
“ Aku pikir pekerja lepas melakukan pekerjaan dengan
baik. Tolong teruskan kesuksesannya. Bagaimana dengan penulis sitkom yang
baru???” tanya Hyung Chul pada salah satu stafnya.
“Persaingannya semakin tinggi, akan tetapi kita
masih menawarkan harga yang tinggi.”
“Jangan menghubunginya terlalu lama!!! Beritahu
mereka kita bisa memecat mereka kapan pun karena yang kita cari penulis komedi
terbaik dan staf terbaik.”
“Baiklah!!!”
“Direktur, Harga saham MBS meningkat 8,7% kemarin.
Mereka mengatakan itu diatas rata-rata. Mereka optimis dan berterima kasih
dengan kebijakan yang baru. Para pemegang saham…” belum selesai staf ini
berbicara langsung di potong oleh Hyung Chul,
“ Bagaimana dengan program drama???”
Scene pun beralih pada Kim Sun Dal dan Sun Mi yang
membawakan berita pagi.
><
Hyung Chul mengunjungi staf bagian Pembawa Berita.
“Masa depan MBS bergantung pada program baru ini.
Kalian bisa menghubungiku jika kalian memiliki ide yang bagus.”
Sun Mi dan Kim Sun Dal baru selesai membawakan
berita. Kim Sun Dal memberi hormat pada Direktur Hyung Chul sementara Sun Mi
sedikit terpaksa. Hyung Chul memuji siaran yang mereka bawakan. Sun Mi
membelakangi Hyung Chul. Hyung Chul sedikit menoleh pada Sun Mi. Young Mi
menawarkan Hyung Chul kopi.
“Maaf, aku hanya ingin mengatakan program pendidikan
sangat bagus. Aku berterima kasih pada kalian semua.”
Young Mi menawarkan minum juga kepada staf Hyung
Chul.
Sun Mi menyela omongan Hyung Chul dengan sindiran,
“Programnya bagus karena kalian menghabiskan banyak uang.”
Kim Sun Dal menegur Sun Mi sementara itu Hyung Chul
tampak diam sepertinya tersinggung dengan ucapan Sun Mi.
“Kalian telah bekerja dengan baik. Aku tak ingin
mengecewakan kalian juga. Tolong, bekerjalah dengan keras dimasa depan.”
Young Mi melirik kearah Sun Mi yang membelakangi
Hyung Chul. Hyung Chul dan stafnya pun keluar dari ruangan tersebut diantar
oleh Kim Sun Dal yang masih sempat memukul bahu Sun Mi. Jin Su pun melihat
cemas kearah Sun Mi.
“Jika karena aku, jangan melakukannya. Itu tidak
baik untukmu.” Nasehat Kyung Hee pada Sun Mi.
“Dia membuatku kesal. Saat aku kesal, aku tidak bisa
tersenyum (Kyung Hee tersenyum). Dia bisa tersenyum padahal sudah menyakiti
orang lain.”
Shin Dong menyuruh Kyung Hee cepat karena Kyung Hee
bisa terlambat pergi rapat.
“ Aku tidak berpikir kau berani melakukannya. Kau
ingin menunjukkan hubungan dekatmu dengannya.”ucap Young Mi.
“Apa???”
“Bagaimana bisa kau bicara sambil membelakanginya
seperti itu??? Kamu tahu bagaimana beretika dalam bekerja.”
“Jangan menilai orang hanya dari penilaianmu
saja!!!” Sun Mi pun keluar ruangan.
><
“Tak masalah jika kau marah padanya karena kau
merasa benar. Tapi Sun Mi, bagaimana kau bisa bicara seperti itu pada
Direktur???” tanya Cho Jae.
“Memangnya kenapa kalau dia direktur???”
Tiba-tiba Hyung Chul langsung menarik paksa Sun Mi.
Cho Jae yang terkejut dengan tindakan Hyung Chul tampak terkagum padanya dan
memuji tindakannya yang keren.
><
Hyung Chul membawa Sun Mi ke sebuah ruangan.
“Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku memahamimu. Tapi
bagaimana bisa kau mempermalukanku dihadapan bawahanku seperti itu???”
“Kau beruntung. Jika aku adalah kau, aku akan menjadi
orang yang jahat. Kau menghancurkan hidup orang lain dan kau bangga sekarang???
Apakah kau pikir kami cukup mendapatkan ucapan terima kasih??? Jika kau merasa
malu itu bagus untuk mu.”
”Maaf…”
“Pekerjaanmu konsisten. Jadi kau mudah memahami. Mereka
semua munafik.”
“Kau juga sangat konsisten. Kekanakan dan idealis.
Kau tidak tahu apa itu realita.”
Sun Mi pun meninggalkan Hyung Chul dengan kesal.
Hyung Chul menghela nafas.
><
Young Mi membawa kopi keruangan Woo Jin tapi Woo Jin
tidak ada.
><
Woo Jin menemui Bae In Su dipenjara. Woo Jin mengancam
Bae In Su jangan menganggu Young Mi lagi. Bae In Su tertawa mendengarnya.
“Apakah kau akan mengatakan kau akan menikahinya???
Aku katakan padamu dia tak seperti yang kau pikirkan. Dia hanya ingin
memanfaatkanmu, dia itu licik. Dia akan meninggalakanmu jika kau tak berguna
lagi baginya.”
Woo Jin pun meninggalkan Bae In Su namun dicegah,
“Kau… kau melihat tato bunga di pergelangan kakinya, kan??? ( Bae In Su membuka
bajunya dan menunjukkan tato bunga di dadanya.). Kami saling mencintai sampai
mati. Aku dan dia akan menikah. Aku yang pertama dan yang terbaik baginya.”.
Woo Jin kesal sekali mendengarnya.
><
Woo Jin menemui Young Mi di apartemennya. Young Mi
sangat marah saat tahu Woo Jin menemui Bae In Su.
“Karena kau berbohong.”
“Tentang apa???” Young Mi menyadari maksud Woo Jin
mencoba menjelaskan yang sebenarnya tapi Woo Jin tak menghiraukan alasan Young
Mi.
“ Aku melihat foto kalian bersama.” Woo Jin melihat
tato di pergelangan kaki Young Mi.
Young Mi sadar arah penglihatan Woo Jin dan mencoba
menjelaskan dengan terbata-bata.
“Aku melihatnya juga didadanya. Kalian saling
mencintai satu sama lain.”
“Woo Jin, mari kita putus.”
“Jika kita akan putus. Aku akan memutuskannya bukan
kau. Kau tidak bisa memutuskannya.” Teriak Woo Jin.
“Lalu apa yang harus ku lakukan??? Aku bisa
merasakan bahwa kau tidak menyukaiku lagi. Aku tak ingin dicampakkan lagi. Aku
akan memutuskanmu duluan.” Teriak Young Mi.
Woo Jin meninggalkan Young Mi.
><
Cho Jae berada didalam lift. Pintu lift akan segera
tertutup lalu muncul Jin Su yang menghalaunya dengan tubuhnya. Jin Su pun
berhasil masuk. Mereka pun saling melihat dengan pandangan tak suka. Saat di
lantai 2 banyak karyawan yang masuk kedalam lift sehingga mereka pun
berdesakan. Jin Su mencoba melindungi Cho Jae yang reflex meletakkan kepalanya
di pundak Jin Su.
Jin Su memberikan Cho Jae kopi. Cho Jae meminum
kopinya dengan anggun.
“Apakah kau pulang dengan aman dari pesta
kemarin???”
“Ya, maaf tentang yang lalu.”
“Apa maksudmu??? Itu kebodohanku.”
“Mereka mengatakan setan selalu menangkapmu. “
“Aku tidak tahu apa yang terjadi dahulu??? Aku
merasa elevator itu menyiksa.”
“Kapan kau menempatkan bercanda atau serius???”
“Aku tak pernah bagus membuat orang lain tertawa.
Saat aku berbicara pertama kali pada orang lain, mereka tertawa dan berakhir
dengan mengejekku. Mungkin aku harus serius juga.”
“Apa kau tak punya teman wanita???”
“Ha… sepertinya sekarang ada.”
“Jujurlah padaku!!! Jangan berbohong.”
“Tak ada…”
Cho Jae pun tertawa dan Jin Su menunduk.
“Kita lebih baik…”
“mulai berkencan???” ucap Jin Su.
“Apa??? Aku hanya ingin mengajakmu makan siang.”
Jin Su jadi salting.
“Tentu saja. Kita harus memperbaiki hubungan kita.
Kita akan makan bersama dan…”
“Mulai berkencan…”ucap Cho Jae.
Gantian Cho Jae yang salting. Kyung Hee dan Shin
Dong yang kebetulan lewat menegur Jin Su. Mereka serempak mengatakan,”Kami
berkencan.” Wkwkwk…Cho Jae dan Jin Su sadar dengan ucapan mereka jadi salting.
Kyung Hee dan Shin Dong saling tatap heran dengan
ucapan mereka berdua.
><
Young Mi sedang berdandan diruang rias. Young Mi
merasakan sakit diperutnya. Ju Hee datang dan Young Mi akan mengambilkan Ju Hee
kopi tapi dilarang oleh Ju Hee.
“Aku membenci Kyung Hee yang menyuruhku membuat
kopi. Aku tak ingin melakukannya padamu.”
Young Mi mengeluh sakit. Ju Hee menanyakan
keadaannya yang dijawab Young Mi kalau dia baik-baik saja.
Young Mi pergi ke toilet dan keluar dari sana
sakitnya masih terasa. Young Mi menghubungi Woo Jin. Woo Jin yang tau itu Young
Mi mematikan Hpnya. Temannya yang heran pun menegur Woo Jin,”Ada apa-apa???”.
Woo Jin hanya menggeleng.
><
Young Mi masih merasakan sakit di perutnya pun duduk
didekat jendela perusahaan. Sun Mi
melihat Young Mi yang kesakitan sambil memegangi perutnya. Sun Mi segera
menghampiri Young Mi.
“Young Mi, apa kau baik-baik saja??? .“Sun Mi, bisakah kau???”. “Ada masalah apa??? Young Mi…” Sun Mi panik dan cemas dengan kondisi Young Mi melihat kesekitarnya untuk meminta bantuan.
Sun Mi melihat Woo Jin dan memanggilnya.
“Oppa, aku berpikir dia sakit???” sambil mengarah
pada Young Mi.
Woo Jin melihat Young Mi yang kesakitan hanya
menundukkan kepala.
“Tidak, dia mungkin tak apa-apa.”
Woo Jin meninggalkan Sun Mi yang terus berteriak
memanggilnya dan mengabaikan Young Mi yang kesakitan.
“Ayo kita kerumah sakit.” Ajak Sun Mi.
“Tidak, aku baik-baik saja.”
Woo Jin menghentikan mereka dan melihat kearah
mereka berdua.
“Young Mi…”. “Aku baik-baik saja.”. “Young Mi…”. “Jangan
lakukan itu (maksudnya jangan bawa kerumah sakit).”
Woo Jin pun menghampiri mereka berdua sambil
meletakkan kameranya.
“Sun Mi, bisa kau letakkan kembali kameraku di
ruanganku. Ceritakan kepada yang lain apa yang terjadi.”
“Woo Jin…”panggil Young Mi.
“Ayo ke rumah sakit.”
Sun Mi segera melakukan perintah Woo Jin.
“Tidak, aku tidak bisa kemana-mana. Aku harus berada
disini. Aku harus membawakan berita.”
“Sun Mi bisa melakukannya atau orang lain.”
“Tidak, aku takkan pernah membiarkan Sun Mi
melakukannya. Aku akan pergi kerumah sakit setelah membawakan berita. Bisakah
kau membawaku ketempat aku bisa berbaring???”
><
Young Mi membawakan berita meski kondisinya tidak
baik. Ju Hee dan Woo Jin cemas melihat kondisi Young Mi.
Kim Sun Dal mulai membawakan berita. Saat Kim Sun
Dal membawakan berita, Young Mi terlihat akan muntah. Kim Sun Dal menanyakan
keadaan Young Mi yang di jawabnya bahwa dia baik-baik saja. Sementara itu Woo
Jin semakin cemas.
Tiba giliran Young Mi membawakan berita. Kim Sun Dal
hanya bisa menghela nafas. Ju Hee dan Woo Jin tampak khawatir. Sun Mi diruangan
staf pun melihat siaran Young Mi penuh kekhawatiran.
Saat berita selesai dibawakan, Young Mi tak mampu
lagi menahan sakit diperutnya. Kim Sun Dal memanggil Woo Jin. Young Mi pun
dibawa kerumah sakit.
><
Young Mi menjalani operasi. Kim Sun Dal menyusul
mereka. Kim Sun Dal heran mengapa Woo Jin tak mencegah Young Mi jika dia sakit.
Woo Jin menjawab kalau Young Mi keras kepala.
><
Sun Mi membawakan cemilan buah untuk ayahnya.
“Siapa yang sakit???”. “Young Mi, perutnya sakit.”. “Benarkah,
itu mengapa dia tampak pucat di TV. Di rumah sakit mana???”. “Salah satu rumah
sakit didepan MBS. Apakah ayah akan menjenguknya???”. “Tentu saja.”. “Ayah, aku
tidak mengerti. Aku tidak berpikir menyampaikan berita lebih penting dari sakitnya.
Apakah itu disebut professional???”. “Kamu tau. Dia orang yang kuat. Kamu akan
memahaminya.”. “Aku tidak tahu. Aku hanya tidak mengerti mengapa dia seperti
itu.
><
Dirumah sakit.
“Karena Sun Mi, aku takut dia mengambil tempatku.”
Ucap Young Mi.
“Young Mi…”
“Aku tau apa yang akan kau katakan. Aku tidak tahu
mengapa aku sangat iri padanya. Apa yang berbeda diantara kami???”
“Seperti yang kau katakan, kita tidak bisa memilih
orang tua kita. Kau tidak memiliki apa yang dimiliki Sun Mi.”
Young Mi menangis,”Oppa membenciku juga dan berpikir
aku bodoh, kan???”
“Tidak, aku tidak membencimu aku hanya stress.” Ucap
Woo Jin sambil menghapus air mata Young Mi.
Woo Jin pun menggenggam tangan Young Mi.
<Weiter ke Part Selanjutnya>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Warning!!!
Demi kenyamanan bersama karena sinopsis yang ada di blog ini drakor jadul...
So...
Saya harap tugas anda hanya membaca bukan untuk mengcopy paste...
^_^