Song Yi sedang berbicara dengan Manajer Departemen Proyek.
Song Yi menceritakan semua yang terjadi pada saat di menyelamatkan S. J.
Hee Won melihat keduanya dari meja kerjanya. Hee Won tampak
kesal dan teringat dengan kata-kata Seung Joon di RS perihal penyelamatnya. Hee
Won semakin kesal sampai pena ditangannya patah.
Song Yi dan Manajer keluar dari ruangan. Song Yi pun pamit
dengan Manajer dan Hee Won. Song Yi terlihat sangat bahagia.
“Apakah aku mengunjungi atau menelponnya dan menceritakan
padanya. (sepertinya Manajer ingin memberitahu S.J. bahwa pemilik kemeja telah
ditemukan” Keluh Manajer. Manajer memutuskan untuk menelpon dan Hee Won pun
segera mencegatnya, “Tunggu, Tuan ada yang ingin aku ceritakan.”
><
Song Yi keluar dari kantor departemen proyek sambil menelpon
ibunya. Dia mengatakan akan mendapatkan hadiah uang dan akan memberikan ibunya
liburan ke eropa kemudian ke pulau Jeju. Ibu Song Yi tidak percaya dan
mematikan hpnya. Song Yi kesal mengapa tak ada yang percaya padanya.
Hee Won berteriak memanggil Song Yi. Mereka pun bicara
berdua.
“Itu kemejaku. Apa kau tak ingat???”
“Aku menceritakan pada mereka, tapi tak ada gunanya. Karena
aku temanmu, mereka tidak percaya padamu.”
“Aku bisa gila. Apa mereka sering ditipu???? Mengapa mereka
tak percaya???” Keluh Song Yi.
“Ini bukan masalah sepele. Mereka hanya berhati-hati. Apakah
kamu mengerti???”
“ok, apakah aku harus membuktikan bahwa itu kemejaku???”
“Apa yang akan kau lakukan???”
“Aku mengenakannya saat aku minum dengan Hyun Sung (Episode
1 saat Hee Won tau kalau Sam Yul hanya berpura-pura suka pada Song Yi). Mereka
bisa menjadi saksi. Ayo ikut aku.”
Song Yi menarik paksa Hee Won. “Ayo kita ke kantor mereka.”
Ajak Song Yi.
><
Mereka pun berkumpul di kantor atraksi hewan.
“Mengapa kamu tidak bisa mengingatnya??? Aku yakin itu
adalah kemejaku.” Ucap Song Yi kesal
“Aku tidak bisa mengingat apa yang Hee Won kenakan hari itu.
Mengapa aku harus mengingat kemejamu. Itu bukan hal yang menarik.” Keluh Sam
Yul yang segera mendapat teguran dari Hyun Sung dan membuat Song Yi semakin
kesal.
“Dan kamu???” tanya Song Yi pada Hyun Sung.
“Maafkan aku…”
Song Yi tak percaya mereka tak mengingatnya dan Hee Won
tampak senang dengan situasi ini.
“Itu benar-benar kemejaku. Tolonglah jadi saksiku.”
“Ya, Sam Yul bantu lah Song Yi.” Ucap Hee Won
Mereka pun terdiam.
“Apa kau baik-baik saja.” Tanya Hyun Sung pada Song Yi.
“Lupakanlah!!! Aku merasa seperi aku berbohong. Tak perlu
memaksakan diri. Aku akan membuktikannya sendiri. Aku bisa melakukannya.”
Song Yi meninggalkan mereka. Hyun Sung memanggil Song Yi dan
mengejarnya. Tapi Song Yi tak menghiraukannya.
“Ini menyebalkan. Dia seperti berjuang untuk menjadi Candy.”
Gerutu Sam Yul.
“Mungkin dia benar.” Ucap Hyun Sung.
“Apa yang kau katakana??? Apakah kamu bodoh??? Lihatlah
perilakunya!!! Apakah Song Yi akan mempertaruhkan hidupnya untuk menolong
seseorang???”
“Aku tak berpikir dia berbohong (Hee Won langsung
mengarahkan pandangan pada Hyun Sung).” Ucap Hyun Sung.
“Masalah terbesarmu adalah perasaan ibamu. Hee Won, apakah
kemeja itu milik Song Yi???”
Hee Won tampak ragu.
“Lihat dia saja tidak bisa menjawab.”
“Apakah itu miliknya???” tanya Hyun Sung.
“Aku berharap dia bebicara jujur. Lupakanlah, aku harus
pergi. Kebenaran akan datang.”
Hee Won pun meninggalkan mereka berdua. Hyun Sung terlihat
mencemaskan Song Yi.
><
Dijalan Song Yi berpapasan dengan Yuri dan temannya. Yuri
menanyakan apakah Song Yi tidak bekerja. Song Yi menjawab bahwa moodnya saat
ini tidak baik.
><
Song Yi pergi menemui ahjumma penjual kemeja itu untuk
mengingat bahwa dia pernah menjual padanya. Tapi ahjumma bilang banyak
pelanggan dia tak mengingatnya. Song Yi terus membujuknya.
“Aku mengingatnya.”
Song Yi terlihat senang.
“Apakah aku tidak pernah mengatakan aku tidak melihat kemeja
itu???”
Song Yi langsung terdiam.
><
Hee Won dan Manajer menemui Instruktur Noh dan Yuri.
Instruktur Noh dan Yuri malah mengejek dan mengatakan Song Yi pembohong dan pegawai
yang buruk. Manajer melihat kearah Mr. Wu yang berbincang dengan pegawai lain
yang hasilnya sama saja. Hee Won tersenyum puas.
><
Song Yi ditaksi menelpon Hee Won bahwa dia telah menemukan
saksi dan ternyata ahjumma tadi hehehe… Tapi ternyata itu tak akan membantu
karena mereka takkan percaya pada Song Yi.
Song Yi minum sendiri dan teringat kembali kata-kata Hee
Won, “Mereka mengatakan kamu bukanlah orangnya. Tak ada gunanya membawa seorang
saksi.”
Song Yi sedih karena tak ada yang percaya dengannya.
><
Dikantor departemen Proyek.
Hee Won, Mr. Wu dan Manajer membahas tentang Song Yi. Hee
Won meminta maaf atas perilaku negatif Song Yi. Manajer mengatakan tak
apa-apa. Mr Wu mengeluh padahal besok S.J. akan kekantor tapi pemilik kemeja
belum ditemukan. Hee Won tampak cemas mendengarnya.
><
Song Yi dan Hee Won berbicara di taman depan asrama.
“Mengapa aku harus keluar dari pekerjaanku??? Apa aku
melakukan kesalaha???” tanya Song Yi.
“Aku tidak memaksamu keluar tapi ini yang terbaik untukmu.
Aku menemui para pegawai di tempatmu dan terkejut bahwa mereka semua
memusuhimu. Aku sedih dan hampir menangis. Tak ada seorang pun yang ingin makan
bersamamu. Situasi ini bertambah buruk. Bagaimana kau akan menghadapinya???”
“Mengapa tidak??? Aku bisa makan sendiri.” Ucap Song Yi
kesal.
“Kamu bisa memulai kembali di tempat yang baru. Aku bisa
membantumu.”
“Aku tidak akan pergi. Aku terjebak. Mengapa aku harus
pergi??? Aku akan tetap bertahan.”
“Mengapa kau keras kepala??? Kamu seperti ini. Kamu akan
selalu sendiri.”
“Mengapa kamu mengatakan aku sendiri??? Aku tidak sendiri.
Mereka hanya tak menyukaiku dan aku tak bisa bersama mereka.”
Song Yi yang kesal meninggalkan Hee Won. Hee Won tampak puas
dengan keberhasilan rencananya.
><
Keesokan pagi, Seung Joon mulai masuk bekerja. Manager
mengenalkannya pada karyawan yang lain.
Seung Joon berbicara berdua dengan Manajer. Manajer meminta
maaf karena belum menemukan pemilik kemejanya. Seung Joon memakluminya. Seung
Joon meminta Manajer untuk bersikap biasa saja padanya karena dia karyawan
baru.
“Mr. Che (Manajer), boleh aku melihat foto semua karyawan
perempuan disini???”
“ya, silakan.”
Hee Won tampak cemas.
><
Song Yi menjadi bahan ejekan di tempat kerjanya.
><
Hee Won dan Song Yi bertemu.
“Teman ibuku punya TK yang bagus dan gajinya juga bagus. Apa??? Apa kau tak ingin
kesana??? Kamu takkan pernah datang kesini.”
“Kapan aku bisa mulai kerja???”
“Besok…” ucap Hee Won senang
“Kamu sangat berharap aku keluarkan???” tanya Song Yi dan Hee
Won tampak salah tingkah.
“Tidak, aku hanya mencemaskanmu.”
“Terima kasih, maksudku aku tidak bersikap baik padamu
padahal kau selalu membantuku. Menemukan pekerjaan.”
“Tak masalah, aku merasa tak enak karena aku yang membawamu
kesini dan menyebabkan kamu tidak bahagia.”
Song Yi tertunduk sedih sedangkan Hee Won tersenyum tipis.
><
Seung Joon memeriksa data karyawan wanita di komputer
perusahaan. Seung Joon terlihat kelelahan. Hee Won membawakan minum utuknya.
“Apakah kau sudah menemukannya???”
“Belum…”
“Mungkin dia karyawan sementara. Kita tak ada foto karyawan
sementara. Jika kau butuh bantuan, beritahu aku. Seperti yang kamu katakana dia
orang yang baik.”
“Terima kasih…”
“Aku duluan, sampai bertemu besok.”
“Hati-hati…”
Hee Won menyunggingkan bibirnya sinis sambil membelakangi
Seung Joon.
><
Song Yi membawa kopernya berdiri diruangan kantor atraksi
Hewan sepertinya Song Yi ingin pamitan pada Hyun Sung. Song Yi ingin membuka
pintu ruangan tapi diurungkannya. Song Yi pun pergi mebawa kopernya dan memakai
payungnya karena sedang hujan.
Hyun Sung yang membuang sampah melihat seorang berpayung
dengan membawa koper. Hyun Sung tak menyadari kalau itu Song Yi.
Seung Joon menggunakan payung ke lokasi kejadian dan
membelakangi Song Yi. Seung Joon melihat Song Yi yang akan keluar gerbang
perusahaan tapi Seung Joon tak melihat wajah Song Yi.
(Ost berjudul I’ll be there for you pun terdengar, suara
khas Jang Nara)
Seung Joon melanjutkan jalannya dan Song Yi dengan berat
hati pergi ke halte. Didalam bus Song Yi tampak sedih.
><
“Apa??? Mengapa dia keluar???” tanya Hyun Sung pada Hee Won
“Dia berkemas dan pulang kerumah kemarin. Setelah apa yang
terjadi, banyak yang mengucilkannya. Oleh karena itu aku menemukan pekerjaan di
TK untuknya.”
“Aku hari ini libur. Aku berencana akan mengunjunginya untuk
mengemangatinya. Dia pergi tanpa mengatakan apapun. Dia benar-benar
menyeb*lkan.”
Hee Won tertawa mendengarnya, “Jangan mengkhwatirkannya!!!
Song Yi kuat.”
“Ya, baiklah. Aku permisi.”
><
Hyun Sung pergi ke taman bermain dan melihat atraksi badut
tweety yang biasa di pakai Song Yi. Hyun Sung tersenyum (Sepertinya Hyun Sung
semakin yakin untuk menemui Song Yi).
><
Di TK tempat Song Yi bekerja, Song Yi sedang istirahat makan
diruang guru. Tiba-tiba ada guru lain yang datang mengatakan kalau ada muridnya
yang bernama Liang Zhe BAB di celana. Song Yi kesal karena lagi-lagi muridnya
ini melakukan hal yang sama dan bertambah kesal karena menganggu makan
siangnya. Song Yi pun bergegas mencari muridnya itu.
><
Dikantor Departemen Staf Proyek, Seung Joon kembali bekerja
dan kenapa mejanya diletakkan disebelah Hee Won arrrrgggggggghhhhhhh…
Hee Won memperhatikan Seung Joon. Karena ada keperluan Seung
Joon pun keluar ruangan.
Mr. Wu menghampiri Manajer.
“S.J. telah bergabung dengan departemen kita. Aku ada ide untuk
membuat pesta penyambutan untuknya.”
Manajer menolak dan mengajak Mr. Wu untuk ke departemen
operasi dan meninggalkan Hee Won sendiri diruangan.
Telepon dimeja Seung Joon berbunyi, Hee Won mengangkatnya
dan ternyata itu dari kakak Seung Joon. Saat telepon ditutup, Seung Joon
datang.
“Kakakmu menelpon, dia mengatakan keponakanmu akan datang
kesini untuk berdarmawisata hari ini.”
“Baiklah…”
“Keponakanmu kelas berapa???”
“Dia masih TK. Kakaku terlambat menikah.”
“Jika dia sepertimu, dia pasti lucu.”
“Tidak, dia lebih tampan dariku. Sebenarnya, Aku tak pernah
berpikir tentang pernikahan tetapi setelah aku melihatnya. Aku merasa aku ingin
mempunyai anak.”
“Kapan kau akan menemuinya??? Aku merasa aku akan suka
bertemu dengannya. Aku menyukai anak-anak.”
“Baiklah, mungkin nanti.”
“Bagaimana kalau hari ini???”
Seung Joon menatap heran Hee Won.
“Lupakanlah, kamu mengatakan akan memberikanku kesempatan
untuk membalasmu (Hadeuuhhh perasaan Hee Won yang ngomong bukan Seung Joon).
Karena kami tak menemukan Wanita yang menolongmu, aku mengajakmu dan
keponakanmu untuk makan malam. Bagaimana???”
Seung Joon hanya diam memandangi Hee Won.
><
Hyun Sung sampai di TK tempat Song Yi bekerja. Hyun Sung
melihat Song Yi menjemur pakaian muridnya. Hyun Sung menghampiri Song Yi.
“Mereka takkan kering kalau seperti ini, kau bodoh.” Ejek Hyun
Sung.
Song Yi kaget melihat Hyun Sung
“Bagaimana kau tau aku disini???”
“Aku hanya berpikir dimana tempat yang bisa kau kerjakan. Ini
masih basah (sambil memeras jemuran Song Yi). Jika kamu tidak berpenampilan
baik, kamu seharusnya berhati baik atau melakukan pekerjaan rumah dengan baik.
Kalau begini tak ada yang akan berani menikahimu.”
Hyun Sung melihat kearah Song Yi yang ternyata menangis.
Song Yi buru-buru menghapus airmatanya.
“Song Yi… Yang Song Yi, ada apa denganmu??? Aku akan memeras
pakaian samapi kering untukmu (Song Yi tertawa sampai menepuk Hyun Sung). Aku
mempunyai Mesin tangan pencuci.”
Mereka pun saling melempar pakaian yang basah dan bekejaran
di tempat penjemuran pakaian. Song Yi dan Hyun Sung tampak sangat bahagia.
><
Seung Joon menemui keponakannya didepan taman bermain. Seung
Joon melihat rombongan TK keponakannya dan memanggilnya,” En Xi…”. En Xi
menghampiri pamannya. Seung Joon berpesan pada En Xi untuk menelponnya jika
darmawisatanya sudah selesai.
Guru En Xi memanggilnya. Seung Joon menyuruh keponakannya
untuk segera bergabung dengan temannya yang lain. Seung Joon melihat rombongan
TK keponakannya dan Seung Joon teringat acara TK di sekolah keponakannya. Seung
Joon teringat Song Yi yang membacakan narasi cerita dan teringat saat Song Yi
menyelamatkannya. Seung Joon pun bergegas menemui Song Yi.
><
Hyun Sung mengantar Song Yi pulang.
“Mengapa kamu tidak menemui pria itu??? Dia mungkin
mengingatmu.”
“Kamu percaya padaku???”
“Sbenarnya, 50:50…”
Song Yi tertawa mendengarnya.
“Aku terharu. Tetapi karena hanya sebagian orang yang
percaya. Penjelasanku percuma. Aku bingung sekarang. Aku kagum jika itu adalah
aku.”
“Kamu tak harus keluar.”
“Aku merasa kesal.”
“Apakah kamu kesal melihat wajah mereka???”
“Bukan seperti itu. Aku bukan kesal melihat wajah mereka. Aku
bermuka tebal.”
“Lalu alasannya apa???”
“Aku tidak tahu. Aku tidak tahu alasannya. Tetapi aku merasa
ini lebih baik bagiku.”
“Itulah mengapa perilakumu buruk.” Ejek Hyun Sung sambil
merangkul Song Yi.
Song Yi menegur Hyun Sung sehingga membuat Hyun Sung
melepaskan tangannya di pundak Song Yi.
“Aku tidak ingin menggunakan cara seperti ini. Aku tidak
tahu apa yang salah padaku. Walaupun aku melakukan sesuatu yang buruk dan orang
lain mendapat amarah atau terluka karena aku. Aku ingin melakukan sesuatu yang
buruk. Ohhh… ada apa denganku??? Apakah aku menakutkan???”
Hyun Sung terdiam mendengarnya dan memandang Song Yi.
“Apa kau akan mengantarku sampai rumah???”
“Sepertinya cuacanya tak bagus…”
“Apa kau takut???”
“Tidak, hanya saja aku tak bisa. Kau bukan orang yang
penting.”
“Apa kau bilang???” ucap Song Yi kesal sambil memukul lengan
Hyun Sung.
Song Yi pun pulang sendiri. Hyun Sung tertawa sambil
melanjutkan jalannya lalu berbalik lagi dan menyusul Song Yi.
Seung Joon menunggu Song Yi di depan rumahnya. Seung Joon
melihat Song Yi yang baru pulang. Hyun Sung melihat Seung Joon menghampiri Song
Yi. Hyun Sung heran plus tampak sedikit kesal melihat pria yang menghampiri
Song Yi. Song Yi heran melihat Seung Joon menghampirinya.
“Yang Song Yi…” panggil Seung Joon.
“Siapa kau???” tanya Song Yi.
Seung Joon tersenyum senang mendengar pertanyaan Song Yi.
(Akhirnya bertemu juga…)
<Weiter ke Episode berikutnya>
:).·.◦†нªηк's◦.·.:) sinops'nya ya..
BalasHapusSerrru...
:).·.◦†нªηк's◦.·.:) sinops'nya ya..
BalasHapusSerrru...