Song Yi turun dari kereta dan bersembunyi. Seung Joon
memeriksa keadaan, “Siapa disana??? Apa ada orang disana???”.
Song Yi cemas takut ketahuan apalagi posisi Seung Joon yang
hamper mendekati tempat persembunyiannya.
Saat Seung Joon akan mendekati Song Yi seekor kucing
tiba-tiba melintas. Song Yi yang merasa sudah ketahuan keluar dari
persembunyian, “Aku hanya…”
Seung Joon yang membelakangi Song Yi, “Ada banyak kucing
disini.”
Song Yi dibelakang Seung Joon terkejut dengan kenyataan
bahwa ia belum ketahuan karena Seung Joon menyangka yang membuat keributan
adalah seekor kucing. Song Yi pun bersembunyi lagi sedangkan Seung Joon
memeriksa didalam kereta. Song Yi yang merasa aman segera pergi dari tempat
itu.
Didalam kereta mainan Seung Joon menemukan senter Song Yi
yang masih menyala. Seung Joon mengambilnya dan menyerahkannya pada Paman teknisi.
“Menurutmu ini punya siapa???”
“Mungkin milik staf proyek…”
Paman teknisi menawarkan kepada Seung Joon untuk mencoba
menjalankan kereta mianan. Seung Joon memandangi kereta mainan tersebut.
><
Episode 2 Part 1
Song Yi yang masih berada di sekitar arena taman bermain
perusahaan memaki dirinya sendiri atas apa yang telah dilakukannya tadi.
“Sejak aku memiliki temperamen yang jelek, aku menjadi gadis
yang jahat.”
Tiba-tiba Song Yi dikejutkan dengan kereta mainan yang
berjalan dengan lampu yang sangat cantik. Song Yi terkesima melihat apa yang
berjalan dihadapannya. Seung Joon hanya menatap heran Song Yi dari dalam kereta
mainan.
Seung Joon yang ada di dalam kereta dikejutkan dengan
munculnya percikan api di belakangnya (Akibat ulah Song Yi yang memutuskan
salah satu kabel nih…). Seung Joon mencoba mematikan api dari percikan tadi
dengan menggunakan jasnya tetapi api semakin tak terkendali dan Seung Joon
mencoba keluar dan meminta bantuan. Ia pun pingsan. Song Yi yang melihat kereta
mengeluarkan asap segera berteriak,”apakah ada orang didalam??? Jawab aku…
mengapa ini bisa terjadi didepanku???”. Song Yi tampak frustasi. Song Yi
melepas kemejanya dan menolong Seung Joon keluar dari kereta.
Song Yi mencoba membangunkan Seung Joon. Song Yi cemas
karena Seung Joon tak juga bangun. Song Yi pun akan melakukan nafas buatan tapi
saat melakukannya Seung Joon terbatuk dan setengah sadar.
Song Yi yang mendengar suara ambulance segera pergi
meninggalkan Seung Joon. Seung Joon yang setengah sadar melihat Song Yi pergi.
><
Keesokan pagi, Hyun Sung yang sedang jogging melihat Song Yi
tertidur di bangku depan asramanya. Hyun Sung pun memiliki ide untuk menjahili
Song Yi.
Hyun Sung menjatuhkan tubuhnya ke bangku yang mebuat bangku
itu sedikit terjungkal kebelakang. Song Yi terbangun dengan kesal.
“Dirimu sungguh menyedihkan (ejek Hyun Sung). Kau harusnya
bangun lebih awal dan berolahraga sepertiku.”
“Aku kurang tidur. Karena asramaku dikunci dari luar. Jam
berapa???” tanya Song Yi dengan menguap.
“Jam 6.30. Apa yang kau lakukan semalam sampai membuatmu
harus tidur diluar seperti ini???”
“Tak ada apapun.”
“Sam Yul bisa terbunuh.”
“Apa yang kau katakan???,”
Hyun Sung tersenyum kearah Song Yi untuk meminta penjelaskan
atas apa yang dilakukannya pada Sam Yul.
“Aku sangat senang jika dia jatuh dengan mudah.” Ucap Song
Yi kesal.
“Apakah kau akan menjatuhkan Hee Won juga???”
Song Yi tampak gelisah.
“Song Yi, seorang pria akan menahan amarahnya pada wanita
cantik tetapi tidak akan mentoleransi wanita yang berprilaku buruk.”
Song Yi mendelik kesal kearah Hyun Sung.
“Aku yakin kamu tau itu.” Sambung Hyun Sung.
Song Yi semakin kesal.
“Apa yang seharusnya wanita sepertimu lakukan???
Berperilakulah dengan lembut. Mengerti!!!”
Song Yi menahan kesal. Hyun Sung mencoba merangkul Song Yi,
“ Karena kamu tidak dilahirkan cantik (waduh ini muji apa ngejek). Kamu
harusnya memiliki perilaku yang baik tetapi kamu tidak berusaha menjadi baik.
Jadi hadapilah kenyataan.”
Song Yi sudah tidak bisa menahan kekesalannya menempeleng
Hyun Sung, “Jangan campuri urusanku!!! Kamu sangat menjengkelkan.”
Song Yi pun meninggalkan Hyun Sung. Hyun Sung tersenyum dan
terus memanggi nama Song Yi.
“Tinggalkan aku sendiri. Aku akan berperilaku seperti ini
hari ini sampai aku mati.” Teriak Song Yi.
Hyun Sung tersenyum sambil memandangi kepergian Song Yi.
“Jangan khawatir!!! Dirimu terlihat manis saat kau marah.”
“Setengah dari dunia ini terdiri dari laki-laki. Di suatu
tempat, ada seorang pria yang lebih baik dari Sam Yul. Dia akan menyukai sifat
pemarahmu.”
“Apa yang dikatakannya???”
“Harus ada setidaknya satu orang sepertinmu.” Ucap Hyun Sung
yang kembali melanjutkan joggingnya.
><
Dikantor staf perusahaan hiburan anak di departemen proyek.
Para staf mulai bergosip tentang kejadian kebakaran di kereta mainan. Hee Won
tampak cemas karena kejadian ini akan berimbas pada karirnya (Soalnya Hee Won
kan sudah ngecek kalau kereta itu berfungsi dengan baik di episode 1 saat Song
Yi menatap Hee Won yang sedang menjelaskan tentang kereta api mainan).
Manajer masuk dan memarahi
stafnya perihal kebakaran kereta mainan. Manajer mengarahkan pandangannya pada
seorang stafnya yang bernama Mr. Wu,”Bagaimana ini bisa terjadi???” bentak sang
menajer. “Mengapa aku???, Hee Won…”. “Aku bertanya padamu.”. “Hee Won adalah
salah satu penanggung jawabnya.”
“Maafkan saya (Hee Won menunduk meminta maaf), tidak ada
masalah selama pengetesannya. Mungkin, mesinnya bermasalah (Hee Won mencari
alasan).”.“Aku hampIr tak bisa bernafas karena ulahmu.” Ucap Manajer. “Aku
tidak menceritakan padamu. Maafkan aku!!!” ucap Hee Won sedih dan akan
menangis.
Manajer menghampiri Hee Won dan mencoba menenangkannya. Mr.
Wu tampak kesal melihat perilaku manajer. Manajer segera duduk dikursinya dan
menanyakan kepada Mr. Wu siapa korban kebakaran tersebut. Mr. Wu menjawab
pendatang dari luar negeri berinisial S.J. dan sekarang dirawat di RS. Manager
yang mendengar inisial S.J. tampak terkejut dan buru-buru keluar dari ruangan.
“Mr. Wu, siapa dia???” tanya Hee Won.
“Hee Won, kamu tidak tau S.J.??? (Hee Won terlihat bingung).
Kang Seung Joon, putra presdir perusahaan ini.”
Hee Won kaget mendengarnya.
><
Song Yi sedang mengepel diruangan perlengkapan atraksi
sambil mendengarkan Instruktur Noh dan Yuri membicarakan tentang Hee Won
terkait kebakaran kereta mainan.
Instruktur Noh menatap Song Yi (seperti mendapat ide untuk
mengerjai Song Yi) sambil berjalan menuju papan jadwal dan berkata, “Song Yi,
karena Xiao Lian sedang sakit kau akan mengantikannya di shift sore.”
“Aku hari ini mulai shift malam.”
“Aku tahu tapi kita tidak mempunyai penganti lain untuk
shift sore.”
Song Yi tampak berpikir,“ Hari ini hari terpanas musim ini.
“
Yuri melihat kearah Song Yi dan mendengarkan percakapan Song
Yi dan Instruktur Noh..
“Jadi???”
“Cari yang lain saja atau kita lakukan bersama. Aku bisa
gila menerima penyiksaan kalian.“ ucap Song Yi meninggalkan mereka sambil
membawa peralatan pelnya.
Instruktur Noh kesal melihat tingkah Song Yi yang membantah
perintahnya.
><
Kilasan tentang kereta mainan yang terbakar dan Seung Joon
yang didalamnya serta Song Yi yang menolong Seung Joon terekam diingatan Seung
Joon. Seung Joon yang pun sadar dari komanya. Keponakannya yang menjaganya
segera memanggil ibunya sambil berteriak bahwa pamannya telah sadar.
Kakak Seung Joon segera menghampirinya dan menanyakan
keadaannya. Seung Joon tampak lemah dan membuka matanya perlahan melihat kearah
kakaknya dan keponakannya.
><
Diruangan staf proyek, Manajer sedang menunjukkan foto
kemeja hijau (kemeja Song Yi) yang menolong S.J. kepada anak buahnya dan
Manajer meminta mereka menemukan pemilik kemeja itu dalam waktu 24 jam dengan
menggunakan berbagai cara. Manajer melihat raut wajah anak buahnya termasuk Hee
Won Nampak keberatan, Manajer pun marah dan melempar satu persatu kearah mereka
foto kemeja tersebut.
Hee Won Nampak terkejut melihat foto kemeja tersebut. (Dari
ekspresinya Hee Won tau sapa pemiliknya, wajarlah kan diasrama mereka sekamar).
><
Para karyawan sedang berkerumun di papan pengumuman melihat foto
jaket yang menolong S.J. Dikerumunan tersebut ada Instruktur Nam dan Seung Man
serta Instruktur Noh dan Yuri. Instruktur Nam tampak terpesona dengan
Instruktur Noh.
><
Di arena permainan hewan, Hyun Sung dan Sam Yul sedang
membersihkan kolam. Sam Yul terlihat malas-malasan sehingga ditegur oleh Hyun
Sung.
“Ajak Song Yi, kita minum malam ini.” Ucap Sam Yul bernada
cemas. “Saya telah melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan seorang
pria. Saya telah melakukan kesalahan.” Sambung Sam Yul. “Apa kau takut pada
Song Yi???” goda Hyun Sung tertawa.”Kau takut.” .”Dia menakutkan, lihatlah dahiku.
Dia melemparnya dengan batu. Aku tak berani keluar sekarang.”. “Mengapa kau tak
mencoba berkencan dengannya???”.”Apa???”.”Berbelas kasihlah, dia cukup lucu. Dia
tidak berdandan dan sering marah. Dia sebenarnya innocent.” Ucap Hyun Sung
(tanda-tanda nih udah bisa muji hehehe…).”.” Di lebih seperti orang bodoh Setiap
orang yang ber IQ dibawah 80 adalah orang bodoh.”. “Berapa IQ-mu???” tanya Hyun
Sung mengejek.”Undang Hee Won juga…”.” Kamu ini B*jing*an.”. “Aku telah
menyerah. Aku hanya ingin minta maaf padanya juga. Mungkin masih ada harapan.”.”Kamu
harusnya belajar dari kesalahan masa lalu.”ucap Hyun Sung sambil menekan dahi
Sam Yul yang membiru. Sam Yul menjerit kesakitan.
><
Hee Won keluar dari mobilnya sepertinya diparkiran RS. Hee
Won membawa sebuket bunga sambil berbicara dengan Hyun Sung lewat telepon
(Sepertinya Hee Won tidak bisa ikut minum malam ini).
“Kamu terlalu mencampuri urusannya. Simpatimu sangat
menganggu.” Gerutu Hee Won setelah menutup telpon dari Hyun Sung.
><
Seung Joon di RS memandangi dirinya di kaca. Seung Joon
kembali mengingat Song Yi yang menolongnya. Kakaknya menegur mengapa dia tidak
istirahat di kasur.
Seung Joon mengatakan pada kakaknya, dia seperti tahu perempuan
yang menolongnya. Samar –samar, wajah perempuan itu sangat dia kenal. Kakak
Seung Joon pun menimpali,” Jika dia mengenalmu, dia tidak akan meninggalkanmu
setelah menolongmu. Dia adalah penyelamatmu sehingga kamu merasa mengenalnya.”
“Mungkin kamu benar.” Ucap Seung Joon tertawa.
“Ayah dan Ibu akan tiba besok. Aku terlambat menghubungi
mereka sehingga mereka tidak datang lebih awal.”
“Aku sudah melarang kakak agar tidak menghubungi mereka. Ibu
jarang pergi keluar negeri.”
“Mereka akan tahu segera atau nanti. Mereka akan marah jika
kita menyembunyikannya dari mereka.”
“Aku tahu…”
Tiba-tiba ada yang mengetuk kamar Seung Joon. Dan ternyata
Hee Won yang datang membesuk Seung Joon. Seung Joon dan kakaknya tampak bingung
dengan kedatangan Hee Won.
><
Sam Yul, Hyun Sung dan Song Yi minum bersama. Sam Yul
mencoba meminta maaf pada Song Yi dengan ekspresi sangat menyesal dengan apa
yang telah dilakukannya pada Song Yi. Song Yi walaupun masih kesal akhirnya
bisa memaafkan Sam Yul dan menanyakan keadaan dahi Sam Yul. Mereka pun
bersulang.
Song Yi menasehati Sam Yul jangan sampai melakukan kesalahan
lagi. Hyun Sung menatap kearah Song Yi. Mereka pun bersulang lagi.
><
Dirumah sakit.
“Aku minta maaf, aku pantas disalahkan atas kecelakaan ini. Maafkan
Aku....” Ucap Hee Won.
“Jangan berkata begitu!!! Kita akan tahu penyebabnya setelah
penyelidikan. Aku percaya ini kegagalan mekanis. Perusahaan yang
bertanggungjawab bukan kamu.” Ucap Seung Joon.
Hee Won tersenyum senang, “Aku datang kesini untuk meminta
maaf tapi kamu malah menghiburku. Jika kamu keluar nanti, kamu harus member kesempatan
padaku untuk membalasnya.”
“Jangan membalasnya padaku!!! Kamu harus membalasnya pada
orang yang menolongku. Jikan bukan karenanya aku tak mungkin masih disini.”
“Oh, bolehkah aku melihat kemejanya??? Jika itu milik
karyawan taman. Aku mungkin tahu dia.”
“benarkah, tolong lakukan.” Seung Joon pun meminta kakaknya
mengambil kemeja tersebut.
Kakak Seung Joon menunjukkan kemeja hijau tersebut pada Hee
Won. Hee Won tampak termenung.
“Apa kau sebelumnya pernah melihatnya???” tanya Seung Joon
yang membuyarkan lamunan Hee Won.
“Maaf, aku tidak mengenalnya.” (boong nih…)
“Aku harap aku bisa menemukannya.”
“Sepertinya dia bagimu lebih dari penyelamat. Apakah dia
cantik???” tanya kakak Seung Joon pada adiknya.
Hee Won tampak menunggu jawaban Seung Joon.
“Aku berpikir dia seperti malaikat. Aku mencoba keluar tapi
pintunya terlalu panas dan aku tidak bisa membukanya. Aku tidak mengerti apa
yang membuatnya datang untuk menyelamatkanku. Ini terdengar lucukan…” Seung Joon
tertawa sementara Hee Won hanya diam.
“Saat itu aku berpikir dia adalah malaikat.”sambung Seung
Joon dengan tersenyum kearah Hee Won yang memaksakan tersenyum.
Seung Joon melihat kearah Hee Won dan menatap kembali kemeja
hijau tersebut (apa Seung Joon curiga kalau Hee Won bohong kalau dia tidak mengenal
pemilik kemeja hijau itu).
><
Sam Yul,Hyun Sung dan Song Yi yang mabuk kembali ke perusahaan.
Song Yi terus mengocehI Sam Yul yang memapahnya.
Hyun Sung pamit kepada keduanya untuk membeli minum. Sam Yul
menyuruh Song Yi berdiri dan jangan kemana-mana. Sam Yul menyusul Hyun Sung.
Sepeninggalan mereka, Song Yi melihat papan pengumuman.
“Bukankah itu kemejaku. (Tertulis disana, jika kamu pemilik
kemeja ini segera hubungi kami) mencariku. Aku disini.” Ucap Song Yi yang
mabuk.
><
“Dahiku masih sakit.”keluh Sam Yul pada Hyun Sung.
Mereka pun menghampiri Song Yi.
“Apa yang kau liat???” tanya Hyun Sung.
“Hyun Sung, Ini kemejaku (sambil menunjuk dipapan). Di kebakaran
malam lalu aku menolong seseorang dari kebakaran kendaraan. Memikirkannya lagi,
aku bisa gila.” Ucap Song Yi mabuk
“Lihatlah, dia gila sekarang.” Gerutu Sam Yul.
Song Yi mendelik kesal kearah Sam Yul.
“Oh, Song Yi… kamu berani sekali.” Puji Hyun Sung.
“Dia terlalu banyak minum.” Ucap Sam Yul.
“Mengapa??? Kamu tidak percaya saya???” ucap Song Yi kesal.
“Baiklah, kami mempercayaimu. Song Yi, kamu akan kaya. Pria itu
adalah putra Presdir. Kamu akan memperoleh rumah.” Ucap Sam Yul. Song Yi melotot
terkejut,”Apa??? Apa yang kamu katakana tadi???”. Sam Yul dan Hyun Sung terkejut melihat reaksi
Song Yi. “ Dia anak bos.” Ucap Song Yi terkejut.
><
Hee Won di kamarnya masih memikirkan pemilik kemeja hijau.
“Tidak mungkin, Song Yi melakukan ini.”
Tiba-tiba Hee Won dikejutkan dengan kedatangan Song Yi.
“Hee Won…”
“Song Yi, ketuk dulu sebelum kau masuk.”
Song Yi menghampiri Hee Won memeluk dan mencium pipinya.
Song Yi sangat senang.
“Hee Won, Pria itu adalah anak Presdir (Hee Won memalingkan
wajahnya). Aku berbicara padamu (sambil membelokkan wajah Hee Won menghadap
kearahnya). Aku menolong seorang pria di taman kemarin. Ternyata dia anak Presdir.”
Ucap Song Yi senang.
“Sam Yul yang mengatakan padaku. Dia mencariku karena dia
ingin memberi hadiah padaku.(Tampak ekspresi cemas di muka Hee Won). Aku akan
mendapat rumah. oh… apa yang harus ku lakukan??? Ini seperti mimpi.”
“Apa itu benar kamu???”
“Tolonglah, mengapa aku harus berbohong padamu??? Apa yang
harus kukatakan. Oh ya, kau di proyekkan, aku bisa menghubungimu, benarkan???”
“Ya, kamu benar. Datanglah ke kantorku besok pagi.”
“Ok… Ini seperti undian berhadiah.” Ucap Song Yi senang.
Hee Won tampak cemas. “Aku akan menjadi wanita yang baik
sekarang. Dia akan memberiku rumah. Ini luar biasa.” Ucap Song Yi.
Hee Won semakin cemas dan menahan kesal.
><
Keesokan pagi, Song Yi sangat senang dan menyapa semua
karyawan di ruangan perlengkapan atraksi. Song Yi melihat ada sampah dan
mengambilnya serta membuangnya kesampah. “Aku akan menjadi wanita yang baik.”
><
“Yang Song Yi, kamu adalah orang yang menyelamatkan S.J.???
oleh karena itu kau akan pergi ke departemen proyek sekarang??? Apa yang ku
dengar benar???” tanya Instruktur Noh dengan nada tak percaya dan tertawa
kearah Yuri.
“Kamu… apa yang kamu tertawakan???”
“Tak ada, pergilah. Cepat kembali.”
Song Yi pun pergi sepeninggalan Song Yi, Instruktur Noh
mengejek Song Yi dengan berkata,” Jika kau yang menyelamatkan S.J., Aku adalah
wanita super. Dasar pembohong.”
><
Song Yi sedang berbicara dengan Manajer Departemen Proyek.
Song Yi menceritakan semua yang terjadi pada saat di menyelamatkan S. J.
Hee Won melihat keduanya dari meja kerjanya. Hee Won tampak
kesal dan teringat dengan kata-kata Seung Joon di RS perihal penyelamatnya. Hee
Won semakin kesal sampai pena ditangannya patah.
<Weiter ke Part Selanjutnya>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Warning!!!
Demi kenyamanan bersama karena sinopsis yang ada di blog ini drakor jadul...
So...
Saya harap tugas anda hanya membaca bukan untuk mengcopy paste...
^_^