Jumat, 25 Februari 2011

Cry on my Shoulder...

If the hero, never comes to you

If you need someone, you're feeling blue

If you wait for love, and you're alone

If you call your friends, nobody's home

You can run away, but you can't hide

Through a storm and through a lonely night

Then I'll show you there's a destiny

The best things in life, they are free


But if you wanna cry: cry on my shoulder

If you need someone, who cares for you

If you're feeling sad, your heart gets colder

Yes I show you what real love can do


If your sky is grey oh let me know

There's a place in heaven, where we'll go

If heaven is, a million years away

Oh just call me and I'll make your day

When the nights are getting cold and blue

When the days are getting hard for you

I will always stay by your side

I promise you, I'll never hide


But if you wanna cry: cry on my shoulder

If you need someone, who cares for you

If you're feeling sad, your heart gets colder

Yes I show you what real love can do


But if you wanna cry: cry on my shoulder

If you need someone, who cares for you

If you're feeling sad, your heart gets colder

Yes I show you what real love can do

By : DSDC

Senin, 21 Februari 2011

Rintihan Roh

“Jika roh telah keluar dari tubuh manusia dan telah lewat tiga hari, maka roh itu berkata: “Wahai Tuhanku, perkenankanlah aku sehingga aku berjalan dan melihat tubuhku yang dahulu aku berada di dalamnya.” Maka Allah memperkenankan kepadanya. Lalu ia datang ke kuburnya dan melihat kepadanya dari jauh. Kedua lubang hidungnya dan mulutnya mengalir darah. Maka ia menangis dengan suatu tangisan yang cukup lama. Lalu ia merintih, aduuuh hai tubuhku yang miskin, wahai kekasihku. Ingatlah akan hari kehidupanmu. Rumah ini adalah rumah serigala, bala bencana, rumah yang sempit, rumah kesusahan dan penyesalan.

Setelah lewat lima hari roh berkata: “Wahai Tuhanku, perkenankanlah aku untuk melihat tubuhku.” Maka Allah memperkenankannya. Lalu ia datang ke kuburnya dan melihat dari jauh. Dan mengalirlah kedua lubang hidung dan mulutnya berupa air nanah.

Firman Allah SWT bermaksud:

“Mereka tidak dapat berbicara pada hari roh (Jibril atau ruhul qudus) dan para malaikat berdiri dengan berbaris.”
( An-Naba’: 38)

Disebutkan dalam satu keterangan, bahawa yang dimaksud roh itu adalah rohnya anak Adam (manusia), dan keterangan yang lain mengatakan bahawa roh itu adalah rohnya malaikat Jibril as. Juga ada keterangan yang menyebutkan bahawa roh itu adalah rohnya Nabi Muhammad SAW yang berada di bawah Arasy, ia minta izin dari Allah di malam Lailatul Qadar untuk turun memberikan salam penghormatan kepada seluruh mukminin dan mukminat dan roh itu berjalan melalui mereka.

Ada pula yang menyebutkan bahawa roh itu adalah rohnya para kerabat yang sudah mati, mereka berkata: “Wahai Tuhan kami, semoga Engkau memperkenankan kami untuk turun ke rumah-rumah kami, sehingga kami melihat anak-anak kami dan ahli-ahli kami. Maka roh-roh itu turun pada malam Lailatul Qadar.

Sebagaimana Ibnu Abbas ra mengatakan: “Jika datang Hari Raya, hari Asyura’, hari Jumaat yang pertama dari bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, Lailatul Qadar, dan malam Jumaat, roh-rohnya para mayat semua keluar dari kubur mereka dan mereka semua berdiri di pintu-pintu rumahnya seraya berkata: “Belas kasihanlah kamu semua kepada kami di malam yang berkah ini dengan sedekah satu suap, sebab kami memberikan sedekah. Jika kalian bakhil dengan sedekah, dan kamu sekalian tidak mahu memberikannya, maka hendaklah kalian mengingat kami dengan bacaan surah Al-Fatihah di malam yang penuh keberkahan ini.

Adakah seorang telah belas kasihan kepada kami, apakah dari salah seorang ada yang mengenangkan ratapan kami wahai orang yang menempati rumah-rumah kami, wahai orang yang menikmati wanita (isteri kami), wahai orang yang berdiri memperluas mahligai kami yang sekarang kami dalam kesempitan kubur kami, wahai orang yang membagi harta benda kami, wahai orang.yang menyiakan anak yatim kami. Adakah salah seorang dari kamu sekalian ada yang mengenang perantauan kami? Buku amal kami dilipat dan kitab amal kalian dibuka. Dan bukanlah bagi mayat yang berada dalam liang kubur melainkan pahalanya. Maka janganlah kalian melupakan kami dengan sebuku rotimu dan doamu, sebab kami orang-orang yang berhajat kepada kamu sekalian, selama-lamanya.

Jika mayat memperoleh sedekah dan doa dari mereka maka ia kembali dengan riang gembira, dan jika ia tidak memperoleh maka ia pulang dengan sedih dan duka serta terhalang, dan putus asa dari mereka.

Telah diterangkan, bahawasanya roh dalam perkumpulan haiwan tidak dalam seluruh tubuh, tapi ia dalam satu bahagian dari beberapa bahagian yang tidak dapat ditentukan dengan dalil. Bahawasanya seorang dilukai dengan luka-luka yang banyak maka ia tidak mati. Dan ia dilukai dengan luka-luka satu maka ia menjadi mati. Sebab luka itu jika menimpa pada tempat di mana roh bertempat di mana roh di dalamnya, dan bahawasanya roh bertempat pada seluruh tubuh dan bahawasanya mati itu dalam seluruh tubuh, maka Firman Allah SWT menunjukkan:
Katakanlah: “la akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama.”
(Yaa Siin: 79)

Jika dikatakan, apakah bedanya antara roh dengan rawan? Maka kita katakan hahwa keduanya adalah satu. Keduanya tidak ada perbedaan, sebagaimana tubuh serta tangan adalah menjadi satu. Cuma kalau tangan dapat bergerak kesana kemari tapi kalau tubuh sama sekali tidak bergerak. Demikian pula rawan kesana kemari tapi sama sekali tidak bergerak.

Kemudian mengenai tempatnya roh di dalam tubuh tidak dapat ditentukan. Adapun tempatnya rawan di antara kedua alis. Maka jika roh itu hilang seorang hamba menjadi mati, dan jika rawan hilang ia menjadi tidur. Sebagaimana air yang dituangkan qas’ah dan ditaruh di rumah ada matahari yang sinarnya melalui lubang atap dan qas’ah itu tidak bergerak dari tempatnya.
Maka demikian halnya roh bertempat di dalam tubuh dan pusatnya berada di Arasy. Adapun rawan melihat dikala bermimpi dan ia berada di alam malakut.

Adapun tempatnya roh setelah dicabut, ada diterangkan bahawa tempatnya disengkala yang didalamnya terdapat lubang sejumlah bilangan haiwan-haiwan yang dijadikan sampai hari kiamat. Jika ia mendapat kenikmatan berada di situ dan jika mendapat azab maka di situ pula.

Ada disebutkan bahawa roh-roh para mukminin berada dalam telur burung yang hijau di syurga iliyyin, adapun rohnya orang-orang kafir berada dalam telur burung yang hitam di neraka. Dan ada dikatakan bahawa rohnya para mukminin ketika dicabut, maka para malaikat rahmat sama mengangkat membawa naik roh ke langit yang tujuh dengan memuliakan dan mengagungkan. Kemudian dipanggil Zat pemanggil dari sisi Allah yang Rahman: “Hendaklah kamu semua menulis roh itu dalam Illiyyin lalu kembalikanlah ke bumi.”

Maka mereka mengembalikan roh seorang mukmin ke dalam tubuhnya dan ia dibukakan pintu syurga, ia melihat tempatnya di syurga sampai datangnya hari kiamat.

Dan bahawasanya rohnya orang-orang kafir sewaktu dicabut maka para malaikat azab sama membawa naik roh itu ke langit dunia. Maka ditutuplah pintu-pintu langit yang lain dan ia diperintah mengembalikan ke tempat berbaring tubuhnya, kuburnya disempitkan dan ia dibukakan pintu neraka. Oleh kerananya ia melihat tempat kediamannya kelak sampai datangnya hari kiamat. Dalam hal ini sebagaimana pernah disabdakan Nabi SAW, sehingga bahawasanya mereka mendengar suara sandal-sandal kalian, hanya saja mereka terhalang dari berkata.

Sebahagian Hukama’ ditanya tentang tempat roh-roh setelah mati, maka ia menerangkan sebagai berikut:

1. Bahawasanya roh-roh para Nabi berada dalam Syurga Adn, ia berada dalam liang yang menyenangkan tubuhnya. Adapun tubuh bersujud kepada Tuhannya.

2. Roh-roh para Syuhada berada di syurga Firdaus, pada tengahnya syurga itu berada dalam telih burung yang hijau yang terbang di syurga sekehendak hatinya. Kemudian datang keqanadil yang digantungkan di Arasy.

3. Adapun roh-rohnya anak-anak kecil yang Islam berada dalam telih burung pipitnya Syurga.

4. Roh-rohnya para anak-anak musyrik berputar-putar di syurga dan ia tidak punya tempat, sampai hari kiamat. Lalu mereka melayani para mukminin.

5. Roh-rohnya orang-orang mukmin yang mempunyai hutang dan aniaya digantung diangkasa. Ia tidak sampai ke syurga dan tidak pula ke langit sampai ia membayar hutangnya dan penganiayaannya.

6. Roh-rohnya orang-orang Islam yang berdosa diazab dalam kubur beserta tubuhnya.

7. Roh-rohnya orang-orang kafir dan munafik dalam penjara neraka Jahannam dipintakan diwaktu pagi dan petang.

Dan disebutkan, bahawasanya roh adalah merupakan jisim yang halus. Oleh kerana itu tidak dapat dikatakan jika Allah itu mempunyai roh. Sebab mustahil kalau Allah mempunyai tempat seperti jisim-jisim. Dan dikatakan bahawa roh adalah merupakan sifat dan dikatakan pula kalau ia pecah jadi angin, maka kedua perkataan ini adalah perkataannya orang yang mengingkari adanya seksa kubur.

Ada diceritakan, bahawasanya seorang Yahudi datang kepada Nabi SAW, maka mereka bertanya kepada baginda tentang roh dari Ashabi Raqim dan dari Raja Dzil Qarnain. Dengan perdebatan Yahudi itu maka turunlah surah Al-Kahfi.

Dan diturunkan tentang haknya roh adalah Firman Allah SWT.

“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh, katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhanku.” (Yaa Siin: 79)


Dipetik Dari Buku: 1001 Duka "Himpunan Kisah-kisah Menyayat Hati.

Wallahu'alam....

Sumber : hasnulhadiahmad.blogspot.com

Minggu, 20 Februari 2011

coret - coret

Malam yang aneh bagi ku, sebuah keberanian muncul untuk sekedar mencoretkan sedikit kata2 di blog ku. Sebuah hal yang lama tak ku lakukan setelah ku lulus sma. Krena menulis mengingatkan ku pasa semua kenangan yang lalu. aku mungkin tipe orang yang akan menghindari hal2 yang mengingatkan ku pada masa lalu dari mulai hobiku yang dulu suka main basket sekarang aku tak lagi memainkannya karena ku tau terlalu banyak hal yang ku ingat ketika aku memainkannya ( meski alasan terbesar ku karena tangan ku gak bisa diajak kompromi hehehehe...).

Tapi satu hal yang tak bisa ku hindari " sebuah ukhuwah ", mungkin karena bagiku yang namanya ukhuwah terlalu istimewa dalam hidupku. Ada banyak hal yang terjadi setelah melepas status siswa, hal2 yang tak terduga n bertemu orang2 yang tak terduga serta mungkin sekarang akupun ada pengagum rahasia yang tak ku tau sapa orangnya ( hehehehehe... gr mode on ).

Apapun itu, aku tak pernah berusaha membuat semuanya sulit tapi kucoba membuat semua mengalir apa adanya bukan karna adanya. Teringat pertama kali berita kelulusan ku di fakultas ekonomi jurusan manajemen ( aq ingat waktu itu, my mom sedang mudik, so urusan rumah jadi urusan utamaku lagi sibuk masak telpon berdering, sobatku mengabarkan ku lulus di manajemen...). Menurut kalian apa reaksiku????? bahagia atau sedih???

Ternyata aku menangis kawan, merasa kalah dengan keadaan, sebuah pilihan yang membuat ku tak sanggup untuk menatap langit. aku merasa tertegun melihat semua penghargaanku dulu, harapan ku, cita2ku seperti runtuh kala itu...

Tapi emang dasar ku bego heehehehe...
ngeletakkan manajemen dipilihan utama...

Akhirnya setelah memantapkan hati n rapat keluarga ( sok kaleee... rapat di warung bakso...). aku menerima hasil kelulusan dan mengurusnya ditemani my father. Bingung gak, napa aku nerimanya??????? terlalu banyak alasan yang sulit ku jelaskan, singkatnya " KARENA TAK ADA KESEMPATAN KEDUA n KU TAK TAU APA YANG TERJADI NANTI" itu yang ada dibenakku kala itu...

Setelah dijalani ternyata aku mampu bertahan, meski matematika harus diganti dengan matek n statek, kimia jadi pengantar akuntansi, fisika jadi ekonomi makro mikro, biologi jadi pengantar manajemen hehehehe...

Banyak hal yang membuat ku bertahan ortuku, sobatku dalam nuansa ukhuwah n karena aku tau akan ada kejutan indah yang tak terduga untukku ditempat ini...

sampai sekarang dan saat ini aku masih bertahan, dengan harapan dan cita2 ku yg baru, Waktu 3tahun tak terasa hingga menginjak semester 8. Sekarang aku sedang sibuk2nya berpacaran dengan Skripsi ku yang judulnya tentang " ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2004 - 2009". Meski sekarang banyak kendala sini - sana tapi ku yakin aku bisa mem finishkannya...

Semoga akhirku akan indah, seperti awal meski tak indah tapi tetapberkesan...

akhir kata " Secara gak ada kisah yang bisa sempurna, ada yang datang lalu ada yang pergi...
aku pun tak tau esok aku akan dimana...
meski begitu kalian semua tetap akan ada di hati, karena kenangan tak semudah coretan pensil yang mudah terhapus,akan ada hal - hal yang kemudian mengingatkan ku pada kalian... "

We love us n we love u forever, cz Allah Swt...

Lebih dari Indah ( Nikita Willy )

bergetar hati ini saat mengingat dirimu
mungkin saja diri ini tak terlihat olehmu
aku pahami itu...

Reff :
bagaimana caranya agar kamu tahu bahwa
kau lebih dari indah di dalam hati ini
lewat lagu ini ku ingin kamu mengerti
aku sayang kamu, ku ingin bersamamu

meski ku tak pernah tahu kapan kau kan mengerti
ku coba tuk berharap...

Sabtu, 19 Februari 2011

RINDU ( Renungan Inspiratif Hidup )

ada sedikit artikel neee, cemnya patut dibaca....
cz isi lumayan seru...
sapa tau setelah baca nee, Semangat kalian untuk memperbaiki diri semakin Mantapzzzzzzzzzzzz....
hehehehehe...
Sok atuh dibaca artikel dari teman kita neee...

Pagi yang indah selalu dihadirkan Allah SWT untuk kita yang memiliki keterpautan hati dan bisa merasakan betapa besar Cinta-Nya pada hambanya. Mata yang masih bisa melihat Keindahan itu, udara yang masih bisa kita hirup, aliran darah dan denyut nadi yang masih bisa kita rasakan, menunjukkan jika kita masih diberi eksistensi oleh-Nya. Rasulullah SAW yang melihat umatnya dari syurga Firdaus-Nya, mendoakan kita yang tak kenal letih memperjuangkan risalah dakwah untuk kejayaan Islam di Bumi Allah ini. Semoga kelak kita semua dikumpulkan bersama Baginda Rasul dan para keluarga serta sahabat.

Terkadang kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan kesalahan, keburukan, maupun kelalaian. Namun ternyata sikap kita yang kita anggap kebaikan itu tidak efektif untuk memperbaiki yang kita anggap salah. Banyak orang yang menginginkan orang lain berubah, tapi ternyata yang diinginkannya itu tak kunjung terwujud. Kita sering melihat orang yang menginginkan Indonesia berubah. Tapi, pada saat yang sama, ternyata keluarganya ‘babak belur’, di kampus tak disukai, di lingkungan masyarakat tak bermanfaat. Itu namanya terlampau muluk.

Jangankan mengubah Indonesia, mengubah keluarga sendiri saja tidak mampu. Banyak yang menginginkan situasi negara berubah, tapi kenapa merubah sikap adik saja tidak sanggup. Jawabnya adalah: kita tidak pernah punya waktu yang memadai untuk bersungguh-sungguh mengubah diri sendiri. Tentu saja, jawaban ini tidak mutlak benar. Tapi jawaban ini perlu diingat baik-baik. Siapa pun yang bercita-cita besar, rahasianya adalah perubahan diri sendiri. Ingin mengubah Indonesia, caranya adalah ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan kita untuk mengubah orang lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Orang di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.

Boleh jadi orang yang banyak memikirkan diri sendiri itu dinilai egois. Pandangan itu ada benarnya jika kita memikirkan diri sendiri lalu hasilnya juga hanya untuk diri sendiri. Tapi yang dimaksud di sini adalah memikirkan diri sendiri, justru sebagai upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki yang lebih luas. Perumpamaan yang lebih jelas untuk pandangan ini adalah seperti kita membangun pondasi untuk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, memikirkan genteng, memikirkan tiang yang kokoh, akan tetapi pondasinya tidak pernah kita bangun. Jadi yang merupakan titik kelemahan manusia adalah lemahnya kesungguhan untuk mengubah dirinya, yang diawali dengan keberanian melihat kekurangan diri.

Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tidak punya keberanian mengubah dirinya. Orang sukses mana pun bakal rubuh kalau dia tidak punya keberanian untuk mengubah dirinya. Kata kuncinya adalah keberanian. Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu mudah, tapi, tidak sembarang orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang-orang yang sukses sejati. Orang yang berani membuka kekurangan orang lain, itu biasa. Orang yang berani membincangkan orang lain, itu tidak istimewa. Sebab itu bisa dilakukan oleh orang yang tidak punya apa-apa sekali pun. Tapi, kalau ada orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri, bertanya tentang kekurangan itu secara sistematis, lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya, inilah calon orang besar.

Mengubah diri dengan sadar, itu juga mengubah orang lain. Walaupun dia tidak berucap sepatah kata pun untuk perubahan itu, perbuatannya sudah menjadi ucapan yang sangat berarti bagi orang lain. Percayalah, kegigihan kita memperbaiki diri, akan membuat orang lain melihat dan merasakannya. Memang pengaruh dari kegigihan mengubah diri sendiri tidak akan spontan dirasakan. Tapi percayalah, itu akan membekas dalam benak orang. Makin lama, bekas itu akan membuat orang simpati dan terdorong untuk juga melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ini akan terus berimbas, dan akhirnya semakin besar seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar.

Jadi kalau ada orang yang bertanya tentang sulitnya mengubah keluarga, sulitnya mengubah anak, jawabannya dalam diri orang itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan orang lain, ketika mereka tidak mau berubah. Kalau kita sebagai ustadz, atau kyai, jangan banyak menyalahkan santrinya. Tanya dulu diri sendiri. Kalau kita sebagai pemimpin, jangan banyak menyalahkan bawahannya, lihat dulu diri sendiri seperti apa. Kalau kita sebagai pemimpin negara, jangan banyak menyalahkan rakyatnya. Lebih baik para penyelenggara negara gigih memperbaiki diri sehingga bisa menjadi teladan. Insya Allah, walaupun tanpa banyak berkata, dia akan membuat perubahan cepat terasa, jika berani memperbaiki diri. Itu lebih baik dibanding banyak berkata, tapi tanpa keberanian menjadi suri teladan. Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makin sungguh-sungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan disaksikan orang.

Membicarakan dalil itu suatu kebaikan. Tapi pembicaraan itu akan menjadi bumerang ketika perilaku kita tidak sesuai dengan dalil yang dibicarakan. Jauh lebih utama orang yang tidak berbicara dalil, tapi berbuat sesuai dalil. Walaupun tidak dikatakan, dirinya sudah menjadi bukti dalil tersebut. Mudah-mudahan, kita bisa menjadi orang yang sadar bahwa kesuksesan diawali dari keberanian melihat kekurangan diri sendiri. Jadi teringat kutipan kata bijak dari sebuah buku seperti ini:

Jadilah kau sedemikian kuat sehingga tidak ada yang dapat mengganggu kedamaian pikiranmu

Lihatlah sisi yang menyenangkan dari setiap hal

Senyumlah pada setiap orang

Gunakanlah waktumu sebanyak mungkin untuk meningkatkan kemampuanmu sehingga kau tak punya waktu lagi untuk mengkritik orang lain

Jadilah kau terlalu besar untuk khawatir dan terlalu mulia untuk meluapkan kemarahan

Satu-satunya tempat dimana kita dapat memperoleh keberhasilan tanpa kerja keras adalah hanya dalam kamus.

Di awal tahun, awal bulan dan awal minggu (Jum’at adalah awal minggu bagi umat Islam), ayo kita semua mulai memperbaiki diri. Suatu karya besar selalu diciptakan oleh orang-orang yang berfikir besar. Namun perubahan besar pasti dimulai dari satu langkah kecil, dan itu dimulai dari diri kita masing-masing.

Wallahualam bishowab

sumber :
Artikel Lepas berjudul " Ciri Orang Besar Memulai Perubahan "
Oleh: Fitria Meysti Sari, di ambil dari dakwatuna.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Hari esok yang mungkin tak ada..

Ada banyak hal yang terkadang tak ingin coba ku ungkap, terdiam, terbungkam dalam memori ku.
Tak pernah ada maksud untuk mengulang hanya saja sulit untuk terlupakan, terus mencoba hanya menghasilkan kesia-sia untukku.
Begitu tak yakinkah aku kali ini...
Hmmm...
aku sedikit ragu tentang esok, apakah aku mampu menatap kembali mentari di pagi hari. Ketakutan semakin mengisyaratkan kelemahan diriku.
Tak seharusnya begini, dan semestinya aku menjadi yakin.
Aku tak ingin terlalu berharap, dan tak ingin terlalu yakin.
Karena aku tahu telah ada janji yang teringkari.
Airmata ku pun menjadi elegi dilema berkepanjangan, seakan - akan menyesal...
Aku terlalu takut hari esok tak ada bagiku...
Tapi satu hal yang tak hilang dari raut muka ini pancaran rona Semangat dan Senyum yang tak pernah akan pudar.
Biarkan hari esok yang mungkin tak ada...
Karena aku ingin tetap ada, Semangat dan Senyum ku...

Kamis, 10 Februari 2011

RINDU ( Renungan Inspiratif Hidup )

CINTAILAH IBUMU.........

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya.Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata: “Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”

“Ya, tetapi, aku tidak membawa uang” jawab Ana dengan malu-malu.

“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu” jawab si pemilik kedai. “Silakan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

“Ada apa nona?” tanya si pemilik kedai.

“Tidak apa-apa” aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi ! Tetapi… ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri” katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang lalu berkata:

“Nona, mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya.”

Ana terhenyak mendengar hal tsb.

“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal , aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg harus diucapkan kepada ibunya.
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah

“Ana, kau sudah pulang. Cepat masuklah, Ibu telah menyiapkan makan malam. Makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan akan dingin jika kau tidak memakannya sekarang”

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya. Ia pun menangis di pelukan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita


Sumber : Artikelindonesia.com

Rabu, 09 Februari 2011

Risalah untuk Sahabat Muslimah ( Taman Hati Muslimah Eps 3 )

Saudariku yang berbahagia, perlu keberanian diri untuk mencoba mengatakan sesuatu yang selama ini menjadi ganjalan hati ini. Dan saya bukanlah orang yang pandai berbicara atau merangkai tulisan dengan kata-kata, namun di kesempatan yang berharga ini saya paksakan lisan saya tuk bicara, saya jalankan jari-jemari saya untuk menuliskan kata-kata yang hanya khusus untukmu…..bukan untuk yang lain….

Saudariku..Ada

baiknya bila engkau menengok sejenak ke belakang, Saat engkau masih dalam pangkuan ibu tersayang, saat itu engkau hanyalah seorang bayi yang tak punya kelapangan. Saat itu engkau belum mampu melakukan apa-apa, sehingga hanya untuk menarik perhatian saja , yang dapat engkau lakukan hanyalah menangis ditengah malam hingga membangunkan semua orang. Kemudian, engkau tumbuh melangkah ke depan menjadi sosok gadis kecil yang selalu bermanja di pangkuan Bunda. Dan waktu terus berjalan…..sehingga kini engkau telah menginjak remaja. Engkau menjadi semakin besar, pintar, dan makin banyak pengalaman hidup yang telah engkau miliki.

Saudariku yang berbahagia.., sekarang semakin hari kita tumbuh semakin tinggi, bukan hanya tinggi badan kita, namun juga ketinggian pola berpikir kita. Kita bukan kanak-kanak lagi yang harus disuruh begini begitu. Kini kita sudah besar, sehingga banyak yang harus kita siapkan agar makin dewasa untuk menentukan sendiri jalan hidup kita nanti.

Wahai saudariku muslimah….. Hari demi hari telah kita lalui.Telah banyak perubahan yang terjadi. Satu hal yang menjadi pertanyaan untukmu…bila saja kau pandangi dirimu pada cermin indah dalam kamarmu, apa yang engkau lihat disana? Apakah sesosok gadis remaja yang sudah cukup matang yang sedang mengarungi hidup ataukah sosok gadis yang masih menjalani proses perubahan membentuk diri? Mungkin, engkau akan menjawab kedua-duanya…atau mungkin hanya salah satu jawaban…

Itulah dirimu yang dulu terlahir dari rahim Bunda, setelah malaikat meniup ruh dan menulis catatan tentangmu ketika engkau masih menjadi janin usia 4 bulan. Dan sekarang, engkau semakin beranjak dewasa, dan banyak waktu telah yang engkau lalui.. lalu ada satu hal lain yang ingin perlu ditanyakan, “Apakah saat ini engkau telah mengenal dirimu sendiri, wahai saudariku tercinta? Ingat jawaban ini, Bukan sekedar mengiyakan bahwa sosok bayangan yang ada di depan cermin itu adalah dirimu? ” Jawablah saudariku, tak usah engkau malu-malu…..karena ini penting. Ini penting sekali sebagai bekal hidupmu kelak, karena seperti yang kita sama-sama mengerti, sekarang ini kita sedang dalam proses mendewasakan diri…dan itu butuh bekal agar kita tidak salah arah.

Saudariku….. Ketahuilah oleh dirimu, bahwa sosok yang ada dalam cermin itu adalah seorang manusia, seorang hamba yang telah banyak diberi karunia oleh Allah….karena memang Allah yang menciptakan dirimu… Allah yang memenuhi kebutuhanmu, dan Allah pula yang telah mengatur semuanya sehingga engkau tumbuh menjadi dewasa. Hanya Dia, Saudariku muslimah….Ditangan-Nyalah diatur segala urusan, termasuk urusan langit, bumi, hewan, tumbuhan, dan kita manusia…. Allah di atas langit pula yang telah menentukan bahwa engkau tercipta sebagai wanita, sebagai muslimah…Dan lihatlah, betapa tingginya Allah memberi kedudukan kepada kita, sampai-sampai dalam kita suci kita, Al-Quran, Allah membuat surat khusus bernama “An-Nisa” yang artinya perempuan.

Wahai Saudariku muslimah, engkau masih ingat nama surat

itu bukan ? Ini adalah satu diantara sekian tanda bahwa Allah memuliakan kedudukan wanita. Kelak Insya Allah, dari rahim kita lah akan lahir ummat Islam yang banyak, sehingga di hari Akhir nanti, Nabi kita, Nabi Muhammad Shollallaahu’alayhi wa sallam akan mengatakah dengan bangga atas jumlah ummat yang banyak. Bahkan, tentang kodrat wanita, Rasulullah pun bersabda,

“Sesungguhnya dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalehah”.

Hadits ini disampaikan oleh Imam Muslim, dan memang benar dan shahih bahwa ini perkataan Rasul. Engkau kini yakin bukan bahwa Allah dan Rasul-Nya amat menjunjung martabat kita?

Saudariku muslimah yang berbahagia… aku mengajakmu…Yakinlah dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah memilihmu untuk hadir kedunia ini dengan hikmah penciptaan yang agung ; bukan sembarangan, karena Allah Maha Kuasa mencipta apapun yang dikehendaki-Nya, sehingga mustahil bagi Allah untuk sembarangan dalam berbuat, karena Dia Maha Mengetahui dan Maha Luas ilmu-Nya.

Dan sekarang, cobalah pikirkan lebih dalam… Sampai detik ini, telah banyak sekali nikmat Allah yang tercurah kepada kita sedari kita kecil sampai sekarang. Dan itu memang karena kebaikan Allah semata, bukan dari yang lain. Allah yang berkuasa berbuat kebaikan, Allah memberi nikmat sehat, ketenangan hati, teman sepergaulan yang baik, ini….itu…., tentu amat sangat banyak, sehingga aku tidak mampu menuliskan semuanya untukmu, karena aku yakin Allah selalu berbuat kebaikan kepada kita semua. Engkau ingat bukan……tempo hari kakimu tidak tergores meski berjalan di atas batu-batu. Itu adalah nikmat Allah yang mungkin terasa kecil bagi kita. Sedangkan nimat yang besar, dan yang paling besar yang mungkin kurang terpikirkan oleh kita…..adalah nikmat iman. Dengan nikmat dari Allah yang satu ini, kita bisa dengan bangga menyandang predikat muslimah.

Sungguh Saudariku muslimah……..tidak banyak wanita-wanita di dunia ini yang bisa dipanggil muslimah. Tengoklah ke negara-negara yang penduduknya tidak mengenal Allah sama sekali, atau mengenal Allah dengan hanya menyebut nama-Nya ketika sedang susah tertimpa bencana, atau bahkan mereka yang malah menyekutukan Allah dengan memohon bantuan kepada selain Dia. Dan tentunya engkau mengetahui keadaan mereka, bukan?

Semoga Allah melindungi kita supaya tidak termasuk golongan mereka. Amin.

Wahai Saudariku muslimah….. kenapa lisan kita selalu terasa berat untuk berucap syukur, memuji Alloh atas nikmat ini…bukankah semakin kita mempelajari nikmat Allah dan meyakini betapa Allah Maha Mengetahui atas jiwa-jiwa ini, kita akan bisa semakin memahami hikmah mengapa aku dan kau diciptakan, dan mengapa pula kita semua harus beribadah hanya kepada-Nya…..

Ya, benar….hanya kepada-Nya, karena memang Dia satu-satunya yang berhak untuk disembah. Lain tidak, karena selain Dia hanyalah ciptaan-Nya. Sehingga kita tidak boleh menduakan-Nya dengan apapun atau siapapun. Bagaimana, Saudariku muslimah ? Engkau memahami hal ini, ‘kan? Aku berharap demikian, karena bagiku, tidak ada yang lebih kuinginkan darimu, kecuali kebaikan untukmu di dunia dan akhiratmu kelak.Saudariku muslimah, semoga apa yang kuungkapkan ini adalah sebuah nasehat yang tulus, sebuah nasehat bagiku dan bagimu, bagi kita semua agar kita bisa menemukan sosok dewasa cermin indah itu…. karena suatu hari nanti, kita pasti dan harus lebih dewasa daripada hari ini. Dan sebaiknya memang begitu, seiring usia yang bertambah, kita mejadi lebih mengenal akan diri kita yang sebenarnya dan lebih mengerti hak-hak Allah atas diri kita.

Semoga Allah mengasihi diriku, dirimu, keluarga kita dan kaum muslimin semuanya. Semoga kita selalu mencintai Allah dan Allah pun mencintai kita….Amin.



( SUMBER: http://hasmijaksel.wordpress.com/)

Silence.....

Terkadang aku tak tau apa yang aku pikirkan, menjadi benar dan kemudian salah sebuah keraguan yang tak bisa ku hindari...
Aku diam menyimpan semua pada hati, hati yang tak kan bisa mengungkapkan gejolak yang ada didalamnya...
Sedangkan waktu semakin cepat berlalu dan akan membawa semuanya pergi dariku...
Pernah terbesit dipikiran ku kata menyesal, menyesal karna ku diam, menyesal karna aku tak bsa jujur, menyesal karna banyak hal yang terlampiaskan karna ini semua...
Tanya pada hati yang tak ku tau apakah benar ataukah salah???
Tak pernah ku dapat jawaban yang benar, karna terlalu tertutup dan terjaga...
Dan menjelang detik - detik penghabisan waktu ku tak jua temukan maksud dari hati...
Beri tau aku apa maksud hati, agar ku tak lama bimbang dalam diamku...