Selasa, 26 Juni 2012

Difference


26 Juni 2012, 20.30wib
Berbeda

Kembali mencoba menggoreskan sedikit tinta dalam koleksi catatanku, hmmm... mungkin kali ini agak sedikit berat temanya tapi akan coba dibahas dari persepsi hanya pribadi tepatnya satu sisi dari segi penulis...

Sering kali banyak kepala banyak pula ide yang dikeluarkan dari pemikiran kita, terkadang perbedaan pendapat menjadi bumbu dalam penyedap yang semakin memperkeruh suasana. Rasanya akan lebih baik jika semua perbedaan itu berakhir dalam satu ide pemikiran tentunya dengan dasar saling percaya dan memahami bahwa keputusan itulah yang terbaik.


Seorang sobatku pernah berkata, “ tidak semua orang pikirannya sama dengan kita berdua, yus.  Kita pengen tugas ini selesai tapi mereka pengen ngulur2 waktu. Kalau pikiran orang semua sama bisa kiamat dunia.”

Akan tetapi bagaimana kalau ceritanya terjadi dalam sebuah ikatan pernikahan??? Hmm... jadi ingat kata big boss “ Pernikahan itu bukan antara aku dan kamu, tapi yang lebih utama penyatuan dua keluarga yang berbeda.” Saya coba menekankan kata ‘ Dua keluarga yang berbeda.’ Berbeda disini mungkin akan lebih luas maknanya dari perbedaan yang terjadi dalam kalimat-kalimat diawal. Berbeda bukan hanya berbicara soal sikap tapi juga latar belakang baik budaya, tutur bahasa, kepercayaan dan masih banyak lagi perbedaan yang akan muncul dalam sebuah ikatan pernikahan.

Dalam sebuah ikatan ini kita yang menjalani bukan hanya dituntut untuk memahami perbedaan dua keluarga tapi juga perbedaan antara aku dan kamu. Karena itu dibutuhkan waktu yang panjang untuk mengenal satu sama lain begitupun dengan dua keluarga( keluargamu dan keluarga pasanganmu). Dalam hal ini kita tidak bisa hanya berdasarkan pemikiran kita saja terhadap sesuatu yang kita kira itu baik yang efeknya dirasakan oleh dua keluarga, tapi kita juga harus berpikir apakah pemikiran kita itu sesuai juga dengan pemikiran pasanganmu dan dua keluarga. Tak bisa dipungkiri terkadang tak ingin urusannya di campuri oleh kedua keluarga, tapi masih ada batasan dimana kedua keluarga bisa masuk memberikan pendapat kepadamu dan pasanganmu. Hasil akhir tetap kalian yang menentukan, dan sebaiknya libatkan Yang Maha Kuasa dalam menentukan hasil akhir tersebut.

Perbedaan pendapat sering terjadi dalam pernikahan, selain kurangnya efek pengenalan diri masing-masing terhadap pasangan akan menimbulkan kurangnya kepercayaan dan saling memahami. Apalagi ditambah dengan kurangnya komunikasi. Semakin memperkeruh perbedaan. So yang paling perlu dipahami sebenarnya adalah mengenal itu prosesnya seumur hidup bukan sekejap, harian, bulanan maupun tahunan karena semua itu tak bisa menjamin kamu telah memahami pasanganmu apalagi dua keluarga.

Dengan mengenal mereka akan timbul rasa memahami perbedaan yang ada, cobalah sedikit menurunkan ego pribadi karena mungkin ada yang salah dengan ego yang selama ini kita pertahankani. Buang jauh-jauh perilaku yang tidak bisa menerima perbedaan, cobalah membuka diri menerima perbedaan baik itu pasangan, dua keluarga, dan orang – orang disekitar kita. Selain itu, cobalah menjadikan perbedaan itu sebagai kekurangan yang dengan adanya kita menjadi penutup kekurangan yang ada. Sering kali pasangan menyerah karena belum mencoba untuk mengenal satu sama lain karena mengganggap perbedaan  diantara mereka tak bisa mereka toleransi lagi dan berakhir dengan perceraian.

Semoga kita bisa lebih bijak menyikapi perbedaan yang ada dan tak harus berakhir dengan berakhirnya sebuah hubungan karena dikhawatirkan akan berujung dengan putusnya silaturahmi antar kita dengan pasangan, dua keluarga, teman dan orang-orang disekitar kita.

The End