Kamis, 12 September 2013

Sinopsis My Love Patzzi Episode 2 Part 1



Song Yi turun dari kereta dan bersembunyi. Seung Joon memeriksa keadaan, “Siapa disana??? Apa ada orang disana???”.

Song Yi cemas takut ketahuan apalagi posisi Seung Joon yang hamper mendekati tempat persembunyiannya.
Saat Seung Joon akan mendekati Song Yi seekor kucing tiba-tiba melintas. Song Yi yang merasa sudah ketahuan keluar dari persembunyian, “Aku hanya…”

Seung Joon yang membelakangi Song Yi, “Ada banyak kucing disini.”

Song Yi dibelakang Seung Joon terkejut dengan kenyataan bahwa ia belum ketahuan karena Seung Joon menyangka yang membuat keributan adalah seekor kucing. Song Yi pun bersembunyi lagi sedangkan Seung Joon memeriksa didalam kereta. Song Yi yang merasa aman segera pergi dari tempat itu.

Didalam kereta mainan Seung Joon menemukan senter Song Yi yang masih menyala. Seung Joon mengambilnya dan menyerahkannya pada Paman teknisi.

“Menurutmu ini punya siapa???”
“Mungkin milik staf proyek…”

Paman teknisi menawarkan kepada Seung Joon untuk mencoba menjalankan kereta mianan. Seung Joon memandangi kereta mainan tersebut.

><
Episode 2 Part 1

Song Yi yang masih berada di sekitar arena taman bermain perusahaan memaki dirinya sendiri atas apa yang telah dilakukannya tadi.

“Sejak aku memiliki temperamen yang jelek, aku menjadi gadis yang jahat.”

Tiba-tiba Song Yi dikejutkan dengan kereta mainan yang berjalan dengan lampu yang sangat cantik. Song Yi terkesima melihat apa yang berjalan dihadapannya. Seung Joon hanya menatap heran Song Yi dari dalam kereta mainan.

Seung Joon yang ada di dalam kereta dikejutkan dengan munculnya percikan api di belakangnya (Akibat ulah Song Yi yang memutuskan salah satu kabel nih…). Seung Joon mencoba mematikan api dari percikan tadi dengan menggunakan jasnya tetapi api semakin tak terkendali dan Seung Joon mencoba keluar dan meminta bantuan. Ia pun pingsan. Song Yi yang melihat kereta mengeluarkan asap segera berteriak,”apakah ada orang didalam??? Jawab aku… mengapa ini bisa terjadi didepanku???”. Song Yi tampak frustasi. Song Yi melepas kemejanya dan menolong Seung Joon keluar dari kereta.


“Aku hampir mati sebelum aku menikah.”gerutu Song Yi.

Song Yi mencoba membangunkan Seung Joon. Song Yi cemas karena Seung Joon tak juga bangun. Song Yi pun akan melakukan nafas buatan tapi saat melakukannya Seung Joon terbatuk dan setengah sadar.

Song Yi yang mendengar suara ambulance segera pergi meninggalkan Seung Joon. Seung Joon yang setengah sadar melihat Song Yi pergi.

>< 

Keesokan pagi, Hyun Sung yang sedang jogging melihat Song Yi tertidur di bangku depan asramanya. Hyun Sung pun memiliki ide untuk menjahili Song Yi.

Hyun Sung menjatuhkan tubuhnya ke bangku yang mebuat bangku itu sedikit terjungkal kebelakang. Song Yi terbangun dengan kesal.


“Dirimu sungguh menyedihkan (ejek Hyun Sung). Kau harusnya bangun lebih awal dan berolahraga sepertiku.”

“Aku kurang tidur. Karena asramaku dikunci dari luar. Jam berapa???” tanya Song Yi dengan menguap.
“Jam 6.30. Apa yang kau lakukan semalam sampai membuatmu harus tidur diluar seperti ini???”
“Tak ada apapun.”
“Sam Yul bisa terbunuh.”
“Apa yang kau katakan???,”

Hyun Sung tersenyum kearah Song Yi untuk meminta penjelaskan atas apa yang dilakukannya pada Sam Yul.

“Aku sangat senang jika dia jatuh dengan mudah.” Ucap Song Yi kesal.
“Apakah kau akan menjatuhkan Hee Won juga???”
Song Yi tampak gelisah.
“Song Yi, seorang pria akan menahan amarahnya pada wanita cantik tetapi tidak akan mentoleransi wanita yang berprilaku buruk.”

Song Yi mendelik kesal kearah Hyun Sung.

“Aku yakin kamu tau itu.” Sambung Hyun Sung.

Song Yi semakin kesal.

“Apa yang seharusnya wanita sepertimu lakukan??? Berperilakulah dengan lembut. Mengerti!!!”
Song Yi menahan kesal. Hyun Sung mencoba merangkul Song Yi, “ Karena kamu tidak dilahirkan cantik (waduh ini muji apa ngejek). Kamu harusnya memiliki perilaku yang baik tetapi kamu tidak berusaha menjadi baik. Jadi hadapilah kenyataan.”

Song Yi sudah tidak bisa menahan kekesalannya menempeleng Hyun Sung, “Jangan campuri urusanku!!! Kamu sangat menjengkelkan.”

Song Yi pun meninggalkan Hyun Sung. Hyun Sung tersenyum dan terus memanggi nama Song Yi.

“Tinggalkan aku sendiri. Aku akan berperilaku seperti ini hari ini sampai aku mati.” Teriak Song Yi.

Hyun Sung tersenyum sambil memandangi kepergian Song Yi.

“Jangan khawatir!!! Dirimu terlihat manis saat kau marah.”

Song Yi berhenti berjalan mendengarkan kata-kata Hyun Sung berikutnya.

“Setengah dari dunia ini terdiri dari laki-laki. Di suatu tempat, ada seorang pria yang lebih baik dari Sam Yul. Dia akan menyukai sifat pemarahmu.”
“Apa yang dikatakannya???”

Song Yi pun masuk kedalam asrama dan Hyun Sung masih memandanginya sambil tersenyum.

“Harus ada setidaknya satu orang sepertinmu.” Ucap Hyun Sung yang kembali melanjutkan joggingnya.

>< 

Dikantor staf perusahaan hiburan anak di departemen proyek. Para staf mulai bergosip tentang kejadian kebakaran di kereta mainan. Hee Won tampak cemas karena kejadian ini akan berimbas pada karirnya (Soalnya Hee Won kan sudah ngecek kalau kereta itu berfungsi dengan baik di episode 1 saat Song Yi menatap Hee Won yang sedang menjelaskan tentang kereta api mainan).

Manajer  masuk dan memarahi stafnya perihal kebakaran kereta mainan. Manajer mengarahkan pandangannya pada seorang stafnya yang bernama Mr. Wu,”Bagaimana ini bisa terjadi???” bentak sang menajer. “Mengapa aku???, Hee Won…”. “Aku bertanya padamu.”. “Hee Won adalah salah satu penanggung jawabnya.”

“Maafkan saya (Hee Won menunduk meminta maaf), tidak ada masalah selama pengetesannya. Mungkin, mesinnya bermasalah (Hee Won mencari alasan).”.“Aku hampIr tak bisa bernafas karena ulahmu.” Ucap Manajer. “Aku tidak menceritakan padamu. Maafkan aku!!!” ucap Hee Won sedih dan akan menangis.

Manajer menghampiri Hee Won dan mencoba menenangkannya. Mr. Wu tampak kesal melihat perilaku manajer. Manajer segera duduk dikursinya dan menanyakan kepada Mr. Wu siapa korban kebakaran tersebut. Mr. Wu menjawab pendatang dari luar negeri berinisial S.J. dan sekarang dirawat di RS. Manager yang mendengar inisial S.J. tampak terkejut dan buru-buru keluar dari ruangan.

“Mr. Wu, siapa dia???” tanya Hee Won.
“Hee Won, kamu tidak tau S.J.??? (Hee Won terlihat bingung). Kang Seung Joon, putra presdir perusahaan ini.”

Hee Won kaget mendengarnya.

 >< 

Song Yi sedang mengepel diruangan perlengkapan atraksi sambil mendengarkan Instruktur Noh dan Yuri membicarakan tentang Hee Won terkait kebakaran kereta mainan.

Instruktur Noh menatap Song Yi (seperti mendapat ide untuk mengerjai Song Yi) sambil berjalan menuju papan jadwal dan berkata, “Song Yi, karena Xiao Lian sedang sakit kau akan mengantikannya di shift sore.”




“Aku hari ini mulai shift malam.”
“Aku tahu tapi kita tidak mempunyai penganti lain untuk shift sore.”
Song Yi tampak berpikir,“ Hari ini hari terpanas musim ini. “


Yuri melihat kearah Song Yi dan mendengarkan percakapan Song Yi dan Instruktur Noh..

“Jadi???”
“Cari yang lain saja atau kita lakukan bersama. Aku bisa gila menerima penyiksaan kalian.“ ucap Song Yi meninggalkan mereka sambil membawa peralatan pelnya.

Instruktur Noh kesal melihat tingkah Song Yi yang membantah perintahnya.

>< 

Kilasan tentang kereta mainan yang terbakar dan Seung Joon yang didalamnya serta Song Yi yang menolong Seung Joon terekam diingatan Seung Joon. Seung Joon yang pun sadar dari komanya. Keponakannya yang menjaganya segera memanggil ibunya sambil berteriak bahwa pamannya telah sadar.


Kakak Seung Joon segera menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Seung Joon tampak lemah dan membuka matanya perlahan melihat kearah kakaknya dan keponakannya.

>< 

Diruangan staf proyek, Manajer sedang menunjukkan foto kemeja hijau (kemeja Song Yi) yang menolong S.J. kepada anak buahnya dan Manajer meminta mereka menemukan pemilik kemeja itu dalam waktu 24 jam dengan menggunakan berbagai cara. Manajer melihat raut wajah anak buahnya termasuk Hee Won Nampak keberatan, Manajer pun marah dan melempar satu persatu kearah mereka foto kemeja tersebut.

Hee Won Nampak terkejut melihat foto kemeja tersebut. (Dari ekspresinya Hee Won tau sapa pemiliknya, wajarlah kan diasrama mereka sekamar).



>< 

Para karyawan sedang berkerumun di papan pengumuman melihat foto jaket yang menolong S.J. Dikerumunan tersebut ada Instruktur Nam dan Seung Man serta Instruktur Noh dan Yuri. Instruktur Nam tampak terpesona dengan Instruktur Noh.


>< 

Di arena permainan hewan, Hyun Sung dan Sam Yul sedang membersihkan kolam. Sam Yul terlihat malas-malasan sehingga ditegur oleh Hyun Sung.

“Ajak Song Yi, kita minum malam ini.” Ucap Sam Yul bernada cemas. “Saya telah melakukan sesuatu yang tak seharusnya dilakukan seorang pria. Saya telah melakukan kesalahan.” Sambung Sam Yul. “Apa kau takut pada Song Yi???” goda Hyun Sung tertawa.”Kau takut.” .”Dia menakutkan, lihatlah dahiku. Dia melemparnya dengan batu. Aku tak berani keluar sekarang.”. “Mengapa kau tak mencoba berkencan dengannya???”.”Apa???”.”Berbelas kasihlah, dia cukup lucu. Dia tidak berdandan dan sering marah. Dia sebenarnya innocent.” Ucap Hyun Sung (tanda-tanda nih udah bisa muji hehehe…).”.” Di lebih seperti orang bodoh Setiap orang yang ber IQ dibawah 80 adalah orang bodoh.”. “Berapa IQ-mu???” tanya Hyun Sung mengejek.”Undang Hee Won juga…”.” Kamu ini B*jing*an.”. “Aku telah menyerah. Aku hanya ingin minta maaf padanya juga. Mungkin masih ada harapan.”.”Kamu harusnya belajar dari kesalahan masa lalu.”ucap Hyun Sung sambil menekan dahi Sam Yul yang membiru. Sam Yul menjerit kesakitan.

>< 

Hee Won keluar dari mobilnya sepertinya diparkiran RS. Hee Won membawa sebuket bunga sambil berbicara dengan Hyun Sung lewat telepon (Sepertinya Hee Won tidak bisa ikut minum malam ini).

“Kamu terlalu mencampuri urusannya. Simpatimu sangat menganggu.” Gerutu Hee Won setelah menutup telpon dari Hyun Sung.

><

Seung Joon di RS memandangi dirinya di kaca. Seung Joon kembali mengingat Song Yi yang menolongnya. Kakaknya menegur mengapa dia tidak istirahat di kasur.

Seung Joon mengatakan pada kakaknya, dia seperti tahu perempuan yang menolongnya. Samar –samar, wajah perempuan itu sangat dia kenal. Kakak Seung Joon pun menimpali,” Jika dia mengenalmu, dia tidak akan meninggalkanmu setelah menolongmu. Dia adalah penyelamatmu sehingga kamu merasa mengenalnya.”

“Mungkin kamu benar.” Ucap Seung Joon tertawa.
“Ayah dan Ibu akan tiba besok. Aku terlambat menghubungi mereka sehingga mereka tidak datang lebih awal.”
“Aku sudah melarang kakak agar tidak menghubungi mereka. Ibu jarang pergi keluar negeri.”
“Mereka akan tahu segera atau nanti. Mereka akan marah jika kita menyembunyikannya dari mereka.”
“Aku tahu…”

Tiba-tiba ada yang mengetuk kamar Seung Joon. Dan ternyata Hee Won yang datang membesuk Seung Joon. Seung Joon dan kakaknya tampak bingung dengan kedatangan Hee Won.



>< 

Sam Yul, Hyun Sung dan Song Yi minum bersama. Sam Yul mencoba meminta maaf pada Song Yi dengan ekspresi sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya pada Song Yi. Song Yi walaupun masih kesal akhirnya bisa memaafkan Sam Yul dan menanyakan keadaan dahi Sam Yul. Mereka pun bersulang.


Song Yi menasehati Sam Yul jangan sampai melakukan kesalahan lagi. Hyun Sung menatap kearah Song Yi. Mereka pun bersulang lagi.

>< 

Dirumah sakit.

“Aku minta maaf, aku pantas disalahkan atas kecelakaan ini. Maafkan Aku....” Ucap Hee Won.
“Jangan berkata begitu!!! Kita akan tahu penyebabnya setelah penyelidikan. Aku percaya ini kegagalan mekanis. Perusahaan yang bertanggungjawab bukan kamu.” Ucap Seung Joon.

Hee Won tersenyum senang, “Aku datang kesini untuk meminta maaf tapi kamu malah menghiburku. Jika kamu keluar nanti, kamu harus member kesempatan padaku untuk membalasnya.”

“Jangan membalasnya padaku!!! Kamu harus membalasnya pada orang yang menolongku. Jikan bukan karenanya aku tak mungkin masih disini.”
“Oh, bolehkah aku melihat kemejanya??? Jika itu milik karyawan taman. Aku mungkin tahu dia.”
“benarkah, tolong lakukan.” Seung Joon pun meminta kakaknya mengambil kemeja tersebut.

Kakak Seung Joon menunjukkan kemeja hijau tersebut pada Hee Won. Hee Won tampak termenung.

“Apa kau sebelumnya pernah melihatnya???” tanya Seung Joon yang membuyarkan lamunan Hee Won.
“Maaf, aku tidak mengenalnya.” (boong nih…)
“Aku harap aku bisa menemukannya.”
“Sepertinya dia bagimu lebih dari penyelamat. Apakah dia cantik???” tanya kakak Seung Joon pada adiknya.

Hee Won tampak menunggu jawaban Seung Joon.

“Aku berpikir dia seperti malaikat. Aku mencoba keluar tapi pintunya terlalu panas dan aku tidak bisa membukanya. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya datang untuk menyelamatkanku. Ini terdengar lucukan…” Seung Joon tertawa sementara Hee Won hanya diam.

“Saat itu aku berpikir dia adalah malaikat.”sambung Seung Joon dengan tersenyum kearah Hee Won yang memaksakan tersenyum.

Seung Joon melihat kearah Hee Won dan menatap kembali kemeja hijau tersebut (apa Seung Joon curiga kalau Hee Won bohong kalau dia tidak mengenal pemilik kemeja hijau itu).

>< 

Sam Yul,Hyun Sung dan Song Yi yang mabuk kembali ke perusahaan. Song Yi terus mengocehI Sam Yul yang memapahnya.

Hyun Sung pamit kepada keduanya untuk membeli minum. Sam Yul menyuruh Song Yi berdiri dan jangan kemana-mana. Sam Yul menyusul Hyun Sung.

Sepeninggalan mereka, Song Yi melihat papan pengumuman.

“Bukankah itu kemejaku. (Tertulis disana, jika kamu pemilik kemeja ini segera hubungi kami) mencariku. Aku disini.” Ucap Song Yi yang mabuk.

>< 

“Dahiku masih sakit.”keluh Sam Yul pada Hyun Sung.

Mereka pun menghampiri Song Yi.

“Apa yang kau liat???” tanya Hyun Sung.
“Hyun Sung, Ini kemejaku (sambil menunjuk dipapan). Di kebakaran malam lalu aku menolong seseorang dari kebakaran kendaraan. Memikirkannya lagi, aku bisa gila.” Ucap Song Yi mabuk
“Lihatlah, dia gila sekarang.” Gerutu Sam Yul.

Song Yi mendelik kesal kearah Sam Yul.

“Oh, Song Yi… kamu berani sekali.” Puji Hyun Sung.
“Dia terlalu banyak minum.” Ucap Sam Yul.
“Mengapa??? Kamu tidak percaya saya???” ucap Song Yi kesal.
“Baiklah, kami mempercayaimu. Song Yi, kamu akan kaya. Pria itu adalah putra Presdir. Kamu akan memperoleh rumah.” Ucap Sam Yul. Song Yi melotot terkejut,”Apa??? Apa yang kamu katakana tadi???”.  Sam Yul dan Hyun Sung terkejut melihat reaksi Song Yi. “ Dia anak bos.” Ucap Song Yi terkejut.



>< 


Hee Won di kamarnya masih memikirkan pemilik kemeja hijau.
“Tidak mungkin, Song Yi melakukan ini.”
Tiba-tiba Hee Won dikejutkan dengan kedatangan Song Yi.


“Hee Won…”
“Song Yi, ketuk dulu sebelum kau masuk.”
Song Yi menghampiri Hee Won memeluk dan mencium pipinya. Song Yi sangat senang.
“Hee Won, Pria itu adalah anak Presdir (Hee Won memalingkan wajahnya). Aku berbicara padamu (sambil membelokkan wajah Hee Won menghadap kearahnya). Aku menolong seorang pria di taman kemarin. Ternyata dia anak Presdir.” Ucap Song Yi senang.

Hee Won terlihat tidak senang dengan kebahagian Song Yi.


“Sam Yul yang mengatakan padaku. Dia mencariku karena dia ingin memberi hadiah padaku.(Tampak ekspresi cemas di muka Hee Won). Aku akan mendapat rumah. oh… apa yang harus ku lakukan??? Ini seperti mimpi.”
“Apa itu benar kamu???”
“Tolonglah, mengapa aku harus berbohong padamu??? Apa yang harus kukatakan. Oh ya, kau di proyekkan, aku bisa menghubungimu, benarkan???”
“Ya, kamu benar. Datanglah ke kantorku besok pagi.”
“Ok… Ini seperti undian berhadiah.” Ucap Song Yi senang.
Hee Won tampak cemas. “Aku akan menjadi wanita yang baik sekarang. Dia akan memberiku rumah. Ini luar biasa.” Ucap Song Yi.

Hee Won semakin cemas dan menahan kesal.

>< 

Keesokan pagi, Song Yi sangat senang dan menyapa semua karyawan di ruangan perlengkapan atraksi. Song Yi melihat ada sampah dan mengambilnya serta membuangnya kesampah. “Aku akan menjadi wanita yang baik.”

>< 

“Yang Song Yi, kamu adalah orang yang menyelamatkan S.J.??? oleh karena itu kau akan pergi ke departemen proyek sekarang??? Apa yang ku dengar benar???” tanya Instruktur Noh dengan nada tak percaya dan tertawa kearah Yuri.
“Kamu… apa yang kamu tertawakan???”
“Tak ada, pergilah. Cepat kembali.”


Song Yi pun pergi sepeninggalan Song Yi, Instruktur Noh mengejek Song Yi dengan berkata,” Jika kau yang menyelamatkan S.J., Aku adalah wanita super. Dasar pembohong.”

>< 

Song Yi sedang berbicara dengan Manajer Departemen Proyek. Song Yi menceritakan semua yang terjadi pada saat di menyelamatkan S. J.


Hee Won melihat keduanya dari meja kerjanya. Hee Won tampak kesal dan teringat dengan kata-kata Seung Joon di RS perihal penyelamatnya. Hee Won semakin kesal sampai pena ditangannya patah.


<Weiter ke Part Selanjutnya>